TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat dan peneliti senior dari Centre for Strategic and International Studies atau (CSIS), Philips Vermonte, menilai nostalgia terhadap kejayaan Soeharto tak akan bisa digunakan untuk mendulang suara atau dukungan bagi keturunan Presiden RI kedua di kancah politik saat ini. Menurut dia, 60 persen warga negara Indonesia saat ini didominasi orang berusia 40 tahun ke bawah.
Mereka, kata Philips Vermonte, tak akrab atau mengalami masa kejayaan pemerintahan Soeharto, yang dikenal dengan rezim Orde Baru. “Yang mereka ingat adalah turunnya Soeharto menjelang reformasi. Itu pun saat mereka masih duduk di bangku sekolah dasar,” kata Philips, seperti dikutip dari Koran Tempo edisi Senin, 13 Maret 2017.
Baca: Enak Zaman Soeharto, Titiek: Aman dan Gampang Cari Makan
Sabtu lalu, 11 Maret 2017, keluarga Soeharto mengundang ribuan orang dalam acara haul Soeharto dan peringatan ke-51 Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Acara digelar di Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Dihadiri sejumlah tokoh politik, seperti Prabowo Subianto, Fadli Zon, Hidayat Nur Wahid, dan Akbar Tanjung. Tamu undangan lain yang hadir di antaranya Anies Baswedan, Sandiaga Uno, dan Djarot Saiful Hidayat.
Menurut anak keempat Soeharto, Siti Hediati, setelah 20 tahun reformasi atau berakhirnya Orde Baru, kondisi negara tak berubah signifikan. Politikus Partai Golkar ini menjadi ketua pelaksana acara tersebut. Titiek—sapaan Siti Hediati—dalam sambutan mengatakan banyak masyarakat yang merindukan sosok dan era kepemimpinan Soeharto.
Baca: Tommy Soeharto Calon Presiden 2019, Dua Partai Akan Berkoalisi
“Enak zaman Soeharto. Aman, gampang cari makan, dan gampang cari pekerjaan,” kata Titiek. “Sejarah membuktikan kebaikan yang telah dilakukan Soeharto selama 32 tahun. Banyak yang merindukan dan mendoakan Soeharto.”
Apakah dinasti Soeharto bakal muncul dalam lagi memimpin Indonesia? Sekretaris Jenderal Partai Swara Rakyat Indonesia (Parsindo), Ahmad Hadari, mengatakan partainya telah mendapat restu untuk mengusung Hutomo Mandala Putra—putra bekas presiden Soeharto—sebagai calon presiden pada Pemilu 2019.
Partai yang sedang menjalani verifikasi faktual di Komisi Pemilihan Umum tersebut juga telah berkomunikasi dengan Partai Berkarya, yang sama-sama mengusung Tommy Soeharto—sapaan Hutomo. “Sekitar tiga bulan lalu, kami (Parsindo) dipertemukan dengan Partai Berkarya oleh Tommy,” kata Hadari saat dihubungi Tempo.
FRANSISCO ROSARIANS | FRISKI RIANA | ANGELINA ANJAR