TEMPO.CO, Jakarta - Aksi masa Front Pembela Islam (FPI) yang mengawal Rizieq Shihab (biasanya ditulis dengan Rizieq Syihab) dimanfaatkan pedagang untuk mencari rezeki. Sejumlah pedagang berjualan poster, kalender, dan video berhambar pimpinan FPI itu. Seperti Budi, salah satu pedagang, menjajakan poster, kalender dan VCD bergambar Rizieq.
Hasil penjualan poster dan kalender, bagi Budi, lumayan. "Selama ini saya juga jual poster Rizieq di acara-acara pengajian dan peringatan hari besar Islam seperti Maulid Nabi Muhammad," kata Budi saat ditemui di sekitar massa FPI, Senin, 23 Januari 2017.
Jalannya demo dimulai dari Masjid Agung Al Azhar di Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan. Massa FPI bergerak menuju Polda Metro Jaya di Jalan Sudirman untuk mengantarkan Rizieq yang hendak diperiksa penyidik. Pengusutan Rizieq terkait dengan ucapannya bahwa dalam rupiah versi baru yang diterbitkan Bank Indonesia terdapat gambar palu arit.
Baca: Tiba di Polda, Rizieq FPI: Saya Ingin Tanya Alasan Dipanggil
Ada tiga macam poster bergambar Rizieq yang dijual Budi. Di poster pertama, Rizieq tampak mengenakan baju putih serta tutup kepala warna hijau. Poster itu berlatar hijau dan hitam. Di depan foto Rizieq tertulis, "Silakan ajak semua orang untuk membenci kami namun ingatlah... kebenaran akan sampai juga ke telinga-telinga yang terbuka...!!!"
Poster kedua, Rizieq memakai tutup kepala putih dan duduk di kursi sambil tersenyum. Sedangkan poster ketiga, Rizieq memegang microphone seperti tengah berbicara, satu telunjuknya didekatkan ke mulutnya. Di belakangnya ada gambar bendera Merah Putih. Poster-poster itu dijual Budi seharga Rp 15 ribu.
Sedangkan harga kalender bergambar Riziwq Rp 10 ribu per lembar. Gambar kalender antara lain Aksi Bela Islam II di Monas, pada 2 Desember 2016 atau yang dikenal dengan 212. Selain Rizieq, ada juga foto-foto ulama lain.
REZKI ALVIONITASARI
Baca juga:
SBY Keluhkan Hoax, Jokowi: Jangan Banyak Keluhan
Kasus Emirsyah Satar, KPK Telusuri 5 Kasus Lain di Garuda