TEMPO.CO, Jakarta - Kekerasan di STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) yang menewaskan Amirullah Adityas Putra membuat Menteri Perhubungan Budi Karya prihatin. Menteri Budi Karya Sumadi menyatakan tidak boleh lagi ada kekerasan yang dialami taruna saat mengikuti pendidikan di akademi, apalagi sampai mengakibatkan kematian, mengingat ancamannya bisa dituntut pidana serta pemecatan.
"Apa yang terjadi baru-baru ini di sebuah pendidikan vokasional adalah sesuatu yang memalukan, tidak patut, dan tidak beradab," kata Menteri Budi di depan ratusan taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Jawa Tengah, Kamis 12 Januari 2017.
Baca juga: Taruna STIP Tewas, Ini Kejadian Sebelum Pemukulan
Menhub berada di Semarang untuk meninjau pembangunan proyek Bandara Internasional Ahmad Yani dan meresmikan Gedung Serbaguna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang.
Hal tersebut disampaikan Menhub menanggapi tewasnya Amirullah Adityas Putra, 18 tahun, taruna STIP Jakarta yang dianiaya seniornya. Dikatakan Menhub, perilaku siswa STIP yang notabene ada di bawah naungan Kementerian Perhubungan sangat merugikan dan mencemarkan nama baik sehingga patut mendapat hukuman tegas.
Taruna di STIP, kata Menhub, seharusnya merupakan siswa yang beradab dan memiliki kepandaian yang baik, bukan sebaliknya yang justru menjadi manusia yang merugikan. "Mari kita tinggalkan cara-cara kekerasan dan sok senioritas karena seharusnya lulusan sekolah (STIP) ini bisa menjadi duta Indonesia di luar negeri," ujarnya.
Kementerian Perhubungan, kata Budi, akan terus melakukan pengawasan dan tindakan tegas terhadap siswa STIP yang ketahuan melakukan kekerasan. Sebab, hal itu tidak boleh dilakukan di sekolah.
Selain itu, Menhub meminta agar pengelola dan pengajar STIP bersama-sama ikut mengawasi dan menerapkan regulasi agar kejadian serupa tak terus berulang. "Atas kejadian tersebut, tidak perlu sekolah (STIP) ditutup, tapi yang perlu adalah mengawasi secara tegas dan menerapkan regulasi," tuturnya.
Budi berharap lulusan STIP, yang berada di bawah kementeriannya, bisa menjadi manusia yang beradab dan berakal sehat sehingga berguna bagi nusa dan bangsa.
ANTARA