TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo membantah safari militer yang dilakukan Presiden Joko Widodo sebagai langkah antisipasi menghadapi ancaman.
"Saya katakan itu salah," ujar Gatot setelah memberikan kuliah umum di Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, Kamis, 17 November 2016.
Ia mengatakan safari militer yang dilakukan Jokowi hanyalah agenda Presiden sebagai panglima tertinggi. "Pak Jokowi sebagai Presiden menyampaikan kepada saya, beliau ingin ke Kopassus, Kostrad, Marinir, Paskhas, dan ke Kodam. Beliau ingin menyampaikan ke prajurit saya bahwa Presiden adalah panglima tertinggi," kata Gatot.
Baca:
Ahok Tersangka, Megawati Angkat Bicara
PDIP Gelar Rapat Konsolidasi, Bahas Nasib Ahok?
Disambut di Istana Merdeka, Prabowo Hormat ke Jokowi
Dalam beberapa hari ini Jokowi kerap melakukan kunjungan kerja ke basis-basis kesatuan TNI. Presiden telah mengunjungi Mabes TNI AD, Marinir TNI AL, Brimob, Komando Pasukan Khusus (Kopassus), dan Komando Korps Pasukan Khas (Kopaskhas).
Terakhir, Jokowi melakukan kunjungan ke Divisi Infanteri 1 Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di Cilodong, Depok, Jawa Barat, pada Rabu pagi, 16 November 2016.
Menurut Gatot, alasan Presiden Jokowi melakukan safari militer baru-baru ini adalah karena faktor kesibukan Presiden dalam membenahi perekonomian bangsa. "Karena kesibukan menata ekonomi, beliau belum sempat. Jadi kemarin sekaligus dijadikan satu," tuturnya.
DENIS RIANTIZA | EZ