TEMPO.CO, Gorontalo - Akibat aliran listrik padam sejak Rabu malam, 9 November 2016, sejumlah warga memblokade jalan di Jalur Lintas Sulawesi di Leato Utara, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, pada Kamis malam, 10 November 2016.
Blokade jalan dengan menggunakan ban bekas yang dibakar dan tiang listrik tersebut menyebabkan kemacetan arus lalu lintas sepanjang dua kilometer.
"Blokade jalan ini berawal dari pemadaman listrik pada pukul 21.00 WITA, Rabu malam kemarin. Jadi sudah hampir 24 jam listrik di daerah kami padam," kata Candra Darise, salah seorang warga di Leato.
Ia mengatakan warga memblokade jalan sebagai bentuk solidaritas dari masyarakat sekitar karena pemadaman tersebut juga sering terjadi.
"Alasan PLN selalu hampir sama, yaitu ada kerusakan di salah satu gardu yang berada dekat lokasi ini," ujarnya mengeluhkan kondisi tersebut.
Candra menginginkan PLN berupaya untuk mengganti gardu tersebut dan tidak hanya diperbaiki.
"Kami juga memohon maaf kepada pengguna jalan agar memaklumi dan memaafkan atas pemblokadean jalan ini," katanya.
Ia juga menuturkan, hingga saat ini, pemerintah daerah setempat belum bertindak untuk mengantisipasi kejadian tersebut, dan pihak PLN mengatakan hanya akan memperbaiki gardu tersebut, bukan menggantinya.
Saat berada di lokasi blokade jalan, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gorontalo Iptu Ondang Zakaria mengatakan pihaknya terus berdialog dengan masyarakat agar mau membuka blokade jalan tersebut.
Blokade jalan akhirnya dibuka setelah anggota TNI dan polisi bekerja sama berdialog dengan masyarakat, serta memadamkan api di jalan.
Namun, dengan blokade jalan itu, sejumlah pengendara mengaku kesal karena aktivitas mereka terhambat, bahkan harus menunggu berjam-jam hingga blokade dibuka.
ANTARA