Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Pemilik Rumah Penyimpan Bunker Uang Dimas Kanjeng  

image-gnews
Uang, emas batangan dan benda pusaka palsu yang disita dari rumah Almarhum Najemiah salah satu pengikut ajaran Kanjeng Dimas Taat Pribadi di Makassar, 4 Oktober 2016. Penyidik Polda Jawa Timur bersama Polda Sulsel melakukan pemeriksaan peti berisi emas dan uang palsu yang dikirim Taat Pribadi kepada para pengikutnya di Makassar. TEMPO/Fahmi Ali
Uang, emas batangan dan benda pusaka palsu yang disita dari rumah Almarhum Najemiah salah satu pengikut ajaran Kanjeng Dimas Taat Pribadi di Makassar, 4 Oktober 2016. Penyidik Polda Jawa Timur bersama Polda Sulsel melakukan pemeriksaan peti berisi emas dan uang palsu yang dikirim Taat Pribadi kepada para pengikutnya di Makassar. TEMPO/Fahmi Ali
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Kepolisian Daerah Jawa Timur mengantongi identitas pemilik rumah yang menyimpan dua bunker milik Dimas Kanjeng Taat Pribadi. "Inisialnya I," kata Kepala Subdirektorat I Ditreskrimum Polda Jawa Timur, Ajun Komisaris Besar Cecep Ibrahim, di Markas Polda Jawa Timur, Rabu, 26 Oktober 2016.

Cecep menuturkan, berdasarkan pengakuan istri kedua Taat, Laila, I adalah teman dekat Taat Pribadi. "Pokoknya orang ini jarang tampil. Dia berada di luar struktur yayasan dan padepokan," kata dia. Penyidik sampai saat ini masih mencari keberadaan I. "Yang bersangkutan masih kami cari untuk dimintai keterangan," ujarnya.

Baca juga:
Di Rumah Istri, Polisi Temukan Bunker Dimas Kanjeng Kosong
Korban Dimas Kanjeng Ketakutan, dari Pengepul sampai Sultan

Penyidik sebelumnya menemukan dua bunker yang diduga digunakan menyimpan uang hasil penipuan berkedok penggandaan uang yang dilakukan Taat Pribadi. "Kami temukan dalam keadaan kosong," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Senin, 24 Oktober 2016.

Menurut dia, dua bunker itu ditemukan di rumah tetangga istri kedua Taat, Laila, di Perumahan Jatiasri Nomor G-9, Desa Kebonagung, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Rumah itu berada sekitar 50 meter dari rumah Laila. Bunker itu memiliki panjang 2 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 1 meter.

Bunker itu diletakkan di bawah tempat tidur dua kamar rumah tersebut. Untuk mengetahui tentang bunker itu, penyidik pada Selasa lalu, 25 Oktober 2016, memeriksa Laila. Didampingi pengacaranya, ia datang ke Polda pada pukul 11.00. Laila diperiksa selama sembilan jam. Ia diam saat diwawancarai awak media yang telah menunggunya sejak siang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain Laila, sehari sebelumnya penyidik memeriksa istri pertama dan ketiga Taat. Rahma Hidayati (istri pertama), tinggal di padepokan di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo. Sedangkan Mafeni (istri ketiga), tinggal di Dusun Karangdampet, Desa Kebonagung, Kraksaan, Probolingo. (Selengkapnya soal kasus-kasus ini, klik #Dimas Kanjeng Taat Pribadi)

NUR HADI

Baca juga:
Wiranto: Tak Ada Perintah Jokowi untuk Mengusut SBY
Ditanyai Soal TPF Munir, Jokowi Kabur

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

1 hari lalu

Seorang warga mengibarkan bendera setelah pemerintah Vietnam membuka karantina setelah meredam pandemi virus corona atau COVID-19 di desa Dong Cuu, Vietnam, 14 Mei 2020. Pemerintah Vietnam secara resmi melaporkan 270 kasus dengan nol kematian. REUTERS/Kham
Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.


Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

1 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.


Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

3 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.


Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

8 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

11 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

13 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.


'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

14 hari lalu

Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.


Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

17 hari lalu

Petugas melakukan pemantauan hilal atau rukyatulhilal di Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi DKI Jakarta, Jakarta, Selasa, 9 April 2024. Kementerian Agama menurunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia untuk memantau hilal yang hasilnya akan dibahas dalam sidang isbat guna menentukan 1 Syawal 1445 H. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.


Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

19 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.


Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

20 hari lalu

Ilustrasi pemudik di stasiun Gambir. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

Berikut beberapa modus kejahatan yang kerap muncul saat musim mudik Lebaran, dari penipuan tiket hingga modus geser tas.