TEMPO.CO, Palangkaraya - Sebanyak 685 balita di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, diketahui menderita kekurangan gizi. Selain itu, 846 balita tubuhnya pendek dan sangat pendek (stunting) akibat kurang asupan gizi.
Hal itu diungkapkan Bupati Gunung Mas Arton Dohong berdasarkan hasil pemantauan status gizi terhadap 3.533 balita pada 2015. Menurut dia, masih banyaknya permasalahan kesehatan masyarakat di kabupaten yang dipimpinnya tidak lepas dari minimnya sarana dan prasarana serta sumber daya manusia kesehatan.
Arton menjelaskan, Kabupaten Gunung Mas memiliki wilayah dengan luas 10.804 kilometer persegi yang terdiri atas 12 kecamatan dan 13 kelurahan. Namun, hingga saat ini, kabupaten tersebut hanya memiliki satu badan layanan umum daerah (BLUD) berupa rumah sakit yang berada di ibu kota kabupaten. "Di rumah sakit itu pun, masih kekurangan 1 dokter spesialis anak, 1 spesialis penyakit dalam, dan 1 spesialis radiologi," ucapnya, Kamis, 6 Oktober 2016.
Arton juga mengutip data pada 2015, angka kematian bayi usia 0-11 bulan mencapai sebelas kasus. Penyebab utama kematiannya adalah berat badan lahir rendah (BBLR). Adapun jumlah kematian ibu sebanyak tiga kasus karena beberapa penyebab, seperti pendarahan, hipertensi dalam kehamilan, dan penyakit lupus.
Gunung Mas merupakan kabupaten pemekaran. Letaknya berada di pedalaman Provinsi Kalimantan Tengah. Untuk mencapai kabupaten yang kaya hasil tambang emas itu, dibutuhkan waktu empat jam perjalanan darat dari Palangkaraya. Bila menggunakan jalur udara, dapat ditempuh dalam waktu 45 menit.
KARANA W.W.