TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengecam pernyataan tendensius yang terkesan menyerang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Kecaman Ruhut, salah satunya, mengenai pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais, yang menyebut Ahok songong (sombong) dan mirip dajal terkait dengan pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
Menurut Ruhut, ejekan dan cemoohan itu tak berpengaruh terhadap Ahok dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. "(Ahok) pasti menang. Mau Amien Rais ngoceh kaya burung cucak rowo, ocehannya mana laku," katanya kepada Tempo, Selasa, 20 September 2016. Ruhut menyatakan pernyataan Amien cukup dianggap sebagai hiburan lepas senja. "Statement dia pasti akan menguntungkan Ahok."
Baca: Diejek Amien Rais Songong dan Mirip Dajal, Marahkah Ahok?
Kritik Amien sebelumnya terlontar saat berbicara dalam acara Rapat Akbar Forum RT/RW DKI Jakarta dengan tema “Memilih Pemimpin Santun dan Pro Rakyat” di Pasar Lorong Permai, Jakarta Utara, Ahad, 18 September 2016. Amien mengaku tak setuju bila Ahok kembali memimpin Ibu Kota. Ia beralasan Ahok memiliki sikap arogan. "Ahok itu songongnya menyundul langit. Sombong sekali."
Menurut Amien, pemimpin yang arogan seperti Ahok tidak layak memimpin DKI Jakarta. Bahkan Amien meminta warga Jakarta tidak memilih Ahok dalam pemilihan kepala daerah selanjutnya. Meski berasal dari Yogyakarta, Amien mengaku tergerak untuk ikut bersuara terkait dengan hal ini. Jakarta, kata dia, merupakan pusat perputaran ekonomi dan politik di Indonesia.
Baca: Soal Komentar Sinis Amien Rais, Ahok: Namanya Juga Orang Tua
Ahok sendiri mengaku tidak marah sekalipun dia dianggap arogan, bahkan oleh Amien disamakan dengan sosok dajal—makhluk akhir zaman yang disebut sosok kafir dan pembawa fitnah dalam kepercayaan Islam. Menurut Ahok, sebagai orang tua, Amien harus mempertanggungjawabkan perkataannya. "Enggak apa-apalah, namanya juga orang tua," kata Ahok di Lapangan Monas.
Ruhut mengatakan Ahok akan mulus memenangi pilkada DKI 2017. Meski banyak penolakan, termasuk menyerang Ahok dengan isu SARA, hal itu tidak menjadi masalah. "Siapa yang membawa isu SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) mengenai Ahok, pasti akan menguntungkan Ahok," ucapnya. Langkah Ahok menuju DKI-1, kata dia, akan berjalan lancar. "Ahok sing ada lawan. Pasti menang."
Adapun Ahok bersama Djarot Saiful Hidayat resmi diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017, Selasa, 20 September 2016. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan, salah satu alasan partainya memilih Ahok-Djarot adalah meneruskan tugas-tugas yang pernah diemban gubernur sebelumnya, Joko Widodo.
AHMAD FAIZ