TEMPO.CO, Purwakarta - Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan razia sepeda motor milik pelajar SMAN Jatiluhur. Razia dilakukan sebagai implementasi dari Surat Edaran Nomor 024/1737/Disdikpora 2016 tentang Larangan dan Sanksi Mengendarai Sepeda Motor Bagi Siswa di Lingkungan Kabupaten Purwakarta. "Hari ini, saya mendapati 14 siswa masih membandel membawa sepeda motor ke sekolah," kata Dedi, Rabu, 3 Agustus 2016.
Mereka langsung kena tilang Satlantas Polres Purwakarta dan diberikan surat peringatan pertama oleh pihak sekolah. Sesuai isi surat edaran bupati, jika siswa masih membandel hingga dua kali mendapatkan surat peringatan kedua, dan pada pelanggaran ketiga tak ada alasan lain kecuali si siswa dinyatakan tidak naik kelas. "Urutan sanksinya memang begitu," ujar Dedi.
Selain ditilang dan mendapatkan surat peringatan ke satu dari sekolah, ke 14 siswa pelanggar bersepeda motor tersebut juga kena sanksi sosial. Foto razia, data diri dan sekolah tempat mereka belajar diunggah ke situs Sang Pelanggar. "Supaya mendapatkan respon dari para netizen dan sekalian sosialisasi," Dedi menjelaskan.
Ujang Ahmad, salah seorang siswa yang terkena razia mengatakan akan naik angkutan umum saja. "Daripada tidak naik kelas, mendingan berhenti bawa motor ke sekolah dan ganti naik angkot," ujarnya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN Jatiluhur. Elly Surliya, mengaku sosialisasi ihwal surat edaran bupati itu belum maksimal. "Kami akan terus melakukan sosialisasi sampai anak-anak dan orang tuanya sadar bahwa membawa sepeda motor ke sekolah lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya," katanya.
Surat edaran bupati ihwal larangan membawa sepeda motor dengan sanksi tidak naik kelas buat para siswa yang melanggarnya tersebut diterbitkan setelah terjadinya peristiwa kecelakaan maut yang disebabkan seorang pelajar SMKN 1 Purwakarta, Fitra Gema Ramadan, yang menaiki Yamaha R -15 bernomor polisi T 4065 CR menabrak rombongan murid SDN 2 Sukajaya, Kecamatan Sukatani yang sedang menyebrang jalan di jalan raya Citapen.
Akibat kecelakaan yang terjadi Jumat, 29 Juli 2016 tersebut, Vivilia Apidah, enam tahun meninggal dunia dan lima kakak kelasnya mengalami luka-luka dan ibunda Vivilia yang mengantarnya sekolah juga mengalami luka-luka.
Pada hari yang sama, dua anak SMPN 1 Wanayasa yang pulang sekolah dengan mengendarai sepeda motor juga mengalami kecelakaan lalulintas tunggal dan menyebabkan keduanya tewas.
NANANG SUTISNA