INFO JABAR - Kementerian Pertanian bersama Pemprov Jawa Barat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Luas Tambah Tanam (LTT) & Serapan Gabah Petani (Sergap) sebagai wujud komitmen pemerintah dalam meningkatkan produktivitas padi di tengah minimnya lahan panen di Indonesia, termasuk di Jawa Barat.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, saat ini upaya peningkatan ketahanan pangan masih berfokus pada peningkatan produktivitas padi saja. Padahal di Jawa Barat dihadapkan pada tuntutan alih fungsi lahan yang rata-rata mencapai 4 - 5 ribu hektar per tahun.
Baca Juga:
"Pemprov Jawa Barat menyambut baik hadirnya program Luas Tambah Tanam dan Serap Gabah Petani melalui program yang dapat mendorong peningkatan produksi padi Jawa Barat tahun ini," kata Wagub dalam sambutannya pada Rakor di Gedung Sate, Bandung pada 20 Juli 2016. Rakor ini digelar usai pencanangan percepatan tanam bulan Juli-September 2016 di Desa Jatisari, Kabupaten Bandung pada pagi harinya.
Program ini diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi padi di Jawa Barat yang pada tahun ini ditargetkan sebesar 12.068.727 ton gabah kering giling dengan area tanam seluas 2.047.220 hektare.
Di Jawa Barat, luas panen komoditas padi turun hingga 6,17%, dari 1.979.799 hektare pada 2014 menjadi 1.857.626 hektar pada 2015. Namun produktivitas padi meningkat 4,08 persen atau 61,22 kuintal pertahun, sedangkan pada tahun sebelumnya produktivitas padi hanya sebesar 58,82 kuintal per hektare.
Baca Juga:
Sementara lahan panen komoditas kedelai juga turun dari 70.719 hektare pada 2014 menjadi 60.172 hektare pada 2015. Namun, produktivitas kedelai Jawa Barat 2015 naik dari 16,30 kuintal per hektar pada 2014 menjadi 16,44 kuintal per hektare 2015.
Hal serupa juga terjadi pada komoditas jagung yang turun dari 142.964 hektare pada 2014 menjadi 126.828 hektare pada 2015. Namun, produktivitas jagung Jawa Barat pada 2015 berhasil ditingkatkan menjadi 75,69 kuintal per hektare pada 2015, dari sebelumnya hanya 73,24 kuintal per hektar pada 2014.
Program LTT ini juga akan melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) guna mempercepat dan meningkatkan produktivitas pangan nasional.
Kasdam III/Siliwangi Brigjen TNI Wuryanto yang mewakili Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Hadi Prasojo dalam rakor tersebut, mengungkapkan TNI sangat mendukung program tersebut. "Kami siap untuk membantu dan mewujudkan ketahanan pangan di Jawa Barat," ujar Wuryanto .
Sementara itu, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menilai pelibatan TNI dalam program ini dapat memberikan dampak yang sangat baik bagi kinerja petani dan peningkatan produktivitas pangan nasional. "Kita butuh pengawalan dan disiplinnya TNI untuk mengajak petani. Awalnya kita ragu, tapi ternyata in depth kepuasan petani didampingi Babinsa seluruh Indonesia itu 89,59 persen. Luar biasa kepuasannya," kata Amran. Dengan pendampingan TNI, peningkatan produksi menjadi 6,3 persen tertinggi dalam 10 tahun. (*)