Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sidang Jessica, Bartender Tak Lihat Sedotan di Kopi Mirna  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Jaksa Penuntut Umum dan penasihat hukum terdakwa Jessica Kumala Wongso mencium bau barang bukti kopi Vietnam yang mengandung sianida dalam sidang kasus pembunuhan mirna di PN Jakarta Pusat, Jakarta, 13 Juli 2016. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Jaksa Penuntut Umum dan penasihat hukum terdakwa Jessica Kumala Wongso mencium bau barang bukti kopi Vietnam yang mengandung sianida dalam sidang kasus pembunuhan mirna di PN Jakarta Pusat, Jakarta, 13 Juli 2016. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso masih berkutat soal bukti-bukti pendukung yang digali dari para saksi. Salah satunya adalah soal sedotan yang sempat dipertanyakan oleh kuasa hukum Jessica.

Dalam pemeriksaan saksi bartender Kafe Olivier, Yohanes Tri Budiman, soal keberadaan sedotan ini juga sempat ditanyakan. Yohanes mengatakan tak mengingat ada sedotan di kopi Vietnam yang diminum Mirna.

Yohanes bercerita bahwa Jessica mendatangi bar untuk memesan dua jenis cocktail, yaitu Old Fashioned dan Sazerac. “Ibu Jessica nanya diantar ke table apa diambil disini? Nanti diantar Bu,” kata Yohannes memperagakan percakapan tersebut. “Saya buat cocktail terus taruh di kereta minuman untuk diantar ke meja.” Dia lalu memanggil Marlom Alex untuk menginput pesanan minuman Jessica. Marlom kemudian mengantar pesanan itu ke meja Jessica.

Saat Mirna tiba-tiba jatuh dan kejang di lantai, Yohanes mengaku tidak mendekati area meja itu. Dia baru menyentuh es kopi Vietnam milik Mirna setelah ada komplain. “Saya sempet menciumnya, karena baunya nggak sesuai standar iced coffee Olivier jadi saya tanyakan ke Rangga,” ujar Yohanes menyebut rekannya seorang barista. Gelas es kopi itu dia letakkan di pantry dan diperiksa oleh manager kafe, Devi.

“Dalam gelas itu seingat saya sudah tidak ada sedotan lagi,” ungkap Yohanes. Hal ini bertentangan dengan kesaksian Rangga, barista peracik kopi Vietnam milik Mirna, yang menyatakan Devi mencicipi kopi itu dengan meneteskan kopi melalui sedotan yang masih ada di gelas. Yohanes membenarkan bahwa Devi sempat mencicipi kopi tersebut, namun dia menggunakan sedotan lain yang ada di bar. Devi menyuruh Yohanes agar kopi milik Mirna di-wrapping (dibungkus).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kopinya memang tidak akan dibuang, saya taruh lagi di pantry. Malam itu juga sekitar jam 22.00 WIB saya dipanggil polisi.” Devi mengarahkan agar kopi yang bermasalah itu dipindahkan ke botol untuk dicek oleh laboratorium sekitar pukul 17.00 WIB. Yohanes mengaku dia memindahkan sendiri kopi di gelas ke dalam botol Acqua Panna. “Botolnya saya berikan ke Tegar yang bertugas di jam pagi.” katanya.

Kuasa Hukum Jessica, Otto Hasibuan kemudian mempertanyakan keterangan baru ini kepada Majelis Hakim dan Jaksa Penuntut Umum. “Kopi yang mana yang terakhir dibawa? Yang disita adalah gelas dan botol berisi bukti, tapi kopi yang dicari sebagai bukti kan di gelas?”

Hakim mengumumkan bahwa hasil pemeriksaan kopi di dalam botol tersebut beserta temuan kandungan sianida di dalamnya akan dibeberkan saat pemeriksaan ahli. Sidang pemeriksaan saksi berikutnya akan mengundang pegawai Olivier lain, yaitu kasir, Jukiah dan manager café, Devi pada Rabu, 27 Juli 2016 pukul 09.00 WIB.

IDKE DIBRAMANTY YOUSHA|JH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Lantaran Akumulasi Kekesalan

1 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. shutterstock.com
Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Lantaran Akumulasi Kekesalan

Polres Sukabumi tengah menangani kasus anak bunuh ibu kandung di Sukabumi.


Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

3 jam lalu

Pelaku pembunuhan berencana FA (tengah-kanan) dan dan N, memberikan kesaksian di Gedung Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, alasan membunuh kakak sepupunya AH, pada Jumat, 10 Mei 2024. Tubuh jenazah dibuang dalam posisi terbungkus sarung berwarna biru di Jalan H. Saleh, Kelurahan Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. TEMPO/Ihsan Reliubun
Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

2 tersangka pembunuhan berencana, AH dan N, membuat skenario palsu dalam kasus pembunuhan AH, pemilik warung Madura.


Begini Kisah Nyata Film Vina: Sebelum 7 Hari, Ketujuh Pelaku Divonis Penjara Seumur Hidup, Ada yang Buron?

5 jam lalu

Poster Film Vina sebelum 7 Hari. Dee Company
Begini Kisah Nyata Film Vina: Sebelum 7 Hari, Ketujuh Pelaku Divonis Penjara Seumur Hidup, Ada yang Buron?

Film Vina: Sebelum 7 Hari, pembunuhan sepasang kekasih oleh anggota geng motor di Cirebon yang sempat viral pada 2016. Begini peristiwanya.


Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

6 jam lalu

Konferensi pers pengungkapan kasus tindak pidana pembunuhan berencana yang dibungkus dalam sarung di Gedung Satya Haprabu Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024. Disampaikan kepada media motif pelaku pembunuh pria dalam sarung di Tangerang Selatan akibat sakit hati. Jasad seorang pria terbungkus kain sarung ditemukan di pinggir jalan Perumahan Makadam, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan, pada Sabtu, 11 Mei 2024 lalu. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

Pelaku pembunuhan berencana menghabisi sepupunya dengan alasan sakit hati karena diperlakuan tak baik.


Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

1 hari lalu

Seorang wanita menolong seorang bayi yang menangis di sebuah rumah yang rusak di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 29 April 2024. Pihak Palestina juga mengatakan bahwa lebih dari 17 ribu anak Palestina kini hidup tanpa orang tua akibat serangan Israel. REUTERS/Hatem Khaled
Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

Jelang 76 tahun Nakba, Palestina merilis laporan mengenai kematian, penahanan, dan pembangunan permukiman ilegal yang dilakukakukan Israel


Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

1 hari lalu

Penemuan mayat pria terbungkus kain biru di Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Sabtu 11 Mei 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

Penanganan kasus pembunuhan pria yang jasadnya ditemukan terbungkus kain di dekat kebun ini akan ditangani Polda Metro Jaya.


Anggota KKB Pembunuh Danramil Aradide Ternyata DPO Kasus Curanmor

1 hari lalu

Anan Nawipa terduga pelaku pembunuhan Danramil 1703-4/Aradide Lettu (Anumerta) Oktovianus Sogalrey. Foto: Satgas Damai Cartenz
Anggota KKB Pembunuh Danramil Aradide Ternyata DPO Kasus Curanmor

Menurut Satgas Damai Cartenz, Anan Nawipa mengakui KKB telah membunuh Danramil 1703-4/Aradide karena mereka sangat membenci anggota TNI-Polri.


Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

2 hari lalu

Poster Film Vina sebelum 7 Hari. Dee Company
Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.


Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

3 hari lalu

Anan Nawipa terduga pelaku pembunuhan Danramil 1703-4/Aradide Lettu (Anumerta) Oktovianus Sogalrey. Foto: Satgas Damai Cartenz
Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

Satgas Damai Cartenz menangkap terduga pembunuh Danramil Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey itu pada Sabtu, 11 Mei 2024, sekitar pukul 10.40 WIT.


Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

4 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

Dalam kasus pembunuhan di Cikajang, Garut itu, anak korban juga dianiaya sehingga luka serius di kepala dan wajah.