TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan puncak arus balik kemungkinan akan terjadi lagi akhir pekan ini. “Diperkirakan (hari) Sabtu-Minggu ini terjadi puncak arus balik. Kami masih menunggu keputusan pusat, apakah (siaga) posko ditambah waktunya,” katanya di Bandung, Selasa, 12 Juli 2016.
Dedi mengatakan, dari data jumlah kendaraan yang melintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, belum semua kendaraan kembali ke Jakarta. Menurut data, mulai H-7 hingga H-1 terhitung 677.443 kendaraan keluar dari Jakarta lewat jalan tol itu, sementara jumlah kendaraan yang kembali baru 324 ribu kendaraan. Masih 374.176 kendaraan yang belum kembali ke Jakarta. “Kalau dilihat, baru 45 persen arus balik,” ujarnya.
Dedi memperkirakan, arus balik masih akan terjadi. Puncaknya akhir pekan ini. Menurut data kendaraan di pintu Jalan Tol Cikarang Utama pada Senin, 11 Juli 2016, jumlah kendaraan yang keluar dari sana mencapai 38 ribu, masih di atas rata-rata harian, yakni 25 ribu kendaraan. “Itu yang masuk ke Jakarta,” tuturnya.
Menurut Dedi, hingga saat ini, ia belum mendapat kepastian soal ada atau tidaknya perpanjangan masa operasi angkutan Lebaran yang berakhir H+7, tepatnya pada14 Juli. Meski demikian, ia berencana tetap menugaskan anak buahnya berjaga di tiap posko untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan arus balik pada akhir pekan ini.
Dedi mengatakan berbagai kebijakan masih akan diberlakukan untuk mengurai kemacetan. Di antaranya pemberlakuan contra flow di jalan tol hingga penggratisan jalan tol jika antrean di pintu jalan tol sudah menembus 5 kilometer.
Menurut Dedi, contra flow jalan tol di Jawa Barat sempat diberlakukan saat puncak arus balik, akhir pekan lalu. Pada H+3, misalnya, tercatat lebih dari 99 ribu kendaraan melintas di jalan tol menuju Jakarta sehingga sempat diberlakukan contra flow di KM 69 hingga KM 35. Pada H+3 juga sempat diberlakukan penggratisan jalan tol di pintu Cikarang Utama. “Komitmen kemarin, kalau antrean di gate jalan tol melebihi 5 kilometer, digratiskan,” katanya.
Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Bambang Waskito mengatakan pihak kepolisian masih mewaspadai kemungkinan terjadinya lonjakan arus balik pada akhir pekan ini. “Sesuai dengan perhitungan, yang berangkat ke sana (mudik) sekitar 2 juta kendaraan, yang kembali baru 1,6 jutaan kendaraan. Sisanya masih ada,” tuturnya di Bandung, Selasa, 12 Juli 2016.
Bambang mengaku sudah memerintahkan pihaknya melakukan penambahan masa operasi angkutan Lebaran di wilayah itu hingga akhir pekan ini. “Kami masih mewaspadai, khusus anggota saya di lapangan, walaupun operasi selesai 15 Juli, saya perintahkan ditambah,” ucapnya di Bandung, Selasa, 12 Juli 2016.
Bambang mengatakan semua kepala kepolisian resor di wilayahnya sudah diperintahkan mengambil inisiatif yang diperlukan guna mengurai kemacetan. “ Kalau dilihat, Sabtu-Minggu itu (menjelang) anak sekolah mulai masuk. Kami waspadai itu akan terjadi lonjakan pengguna jalan,” katanya.
Selain itu, pemerintah Jawa Barat masih melarang angkutan berat melintas di wilayahnya untuk mengantisipasi lonjakan pemudik di masa arus balik, meski surat edaran dari Menteri Perhubungan sudah membolehkan angkutan berat melintas. “Larangan kami dari H-7 sampai H+7,” kata Dedi.
Dedi mengaku sudah 15 kendaraan angkutan berat dikandangkan karena melintas di Jawa Barat. Di Pantura, sepuluh kendaraan dikandangkan di jalur tengah Cibaragalan Sadang. “Tiga truk pasir kami tunda. Di selatan ada dua kendaraan, terutama di jalur ke Tasikmalaya,” ucapnya.
AHMAD FIKRI