TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo memaparkan saat ini pemerintah tengah berfokus mengerjakan program prioritas. Dengan adanya program prioritas, pemerintah ingin proyek pembangunan bisa tuntas.
"Orientasinya hasil, bukan prosedur. Prosedur itu mengikuti," kata Jokowi saat membuka rapat kerja pemerintah yang berlangsung di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 7 Juni 2016.
Dalam rapat kerja kali ini, aparatur sipil negara yang hadir ialah mereka yang berada di posisi eselon II di kementerian atau lembaga. Jokowi kembali menegaskan pentingnya kesatuan di semua pemangku kepentingan. "Gerak langkah semua harus padu. Solid dari atas sampai bawah," ucap Jokowi.
Jokowi menjelaskan perubahan dunia yang cepat harus direspons oleh pegawai negeri dengan cepat pula. Menurut Jokowi, ujung tombak pemerintahan ada di level eselon II. Bila kinerjanya lambat, bisa berdampak ke yang lain. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu optimistis bahwa pegawai negeri bisa bekerja lebih cepat lagi.
Kemarin, saat menggelar rapat terbatas di Kantor Presiden, Jokowi memerintahkan para menteri berfokus mengerjakan program prioritas sebanyak 225 proyek di 13 sektor bisa berjalan. Beberapa proyek itu ialah jalan, kereta, bandara, pelabuhan, perumahan, pertanian, kelautan, dan air bersih. Lalu bendungan, teknologi, dan program kelistrikan.
Sejauh ini, dari 225 proyek, sebanyak 139 proyek sudah berjalan 56 persen. Sebanyak 86 proyek dalam tahap perencanaan.
ADITYA BUDIMAN