TEMPO.CO, Malang - Para pedagang Pasar Besar Malang memindahkan barang dagangan, menyusul kebakaran pasar. Terutama pemilik toko yang jauh dari lokasi kebakaran. Seperti yang dilakukan para pedagang mainan di lantai dua. "Diselamatkan dulu daripada habis terbakar," kata pemilik Toko Khasanah, Fahmi, Kamis, 26 Mei 2016.
Mereka mengeluarkan barang-barang secara bergantian, sejumlah petugas kepolisian berjaga untuk mencegah penjarahan. Para pedagang yang memindahkan barang mengenakan masker penutup mulut dan hidung. Lantaran asap pekat menyebar di seluruh ruangan, mulai lantai satu sampai lantai tiga.
Termasuk para karyawan Matahari Departemen Store di lantai tiga, mereka terlihat hilir mudik mengangkut barang ke luar. Serta menyimpan di tempat aman agar tak terbakar. Sedangkan para petugas pemadam kebakaran terus berusaha menjinakkan si jago merah.
Total 10 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan. Termasuk dua mobil tangki air minum PDAM juga dikerahkan untuk mengangkut air guna memudahkan pemadaman api. Lantaran empat titik hidran di sekitar pasar tak berfungsi.
Kepolisian Resor Malang Kota menjamin keamanan barang dagangan milik pedagang Pasar Besar Malang. Puluhan polisi dikerahkan menjaga jalur masuk menuju kios atau bedak pasar. "Jaga dan amankan barang, jangan sampai ada penjarahan," kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Malang Kota Komisaris Dewa Putu Eka.
Polisi, katanya, fokus konsentrasi terhadap pengamanan barang milik pedagang, selain juga mengatur lalu lintas di sekitar pasar. Semua jalur di sekitar pasar ditutup, lalu lintas dialihkan ke sejumlah titik. Tujuannya untuk memudahkan kendaraan pemadam kebakaran keluar-masuk lokasi kebakaran.
Sementara itu, tim laboratorium forensik cabang Surabaya juga bakal diturunkan untuk menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.
EKO WIDIANTO