TEMPO.CO, Jakarta - Aris dan Imam, 25 tahun, hilang terseret ombak saat sedang berfoto selfie. Keduanya sedang berwisata di Pantai Kedung Tumpang, Desa Pucanglaban, Kecamatan Pucanglaban, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis, 5 Mei 2016.
Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga kini, tim SAR gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tulungagung, Kepolisian Sektor Pucanglaban, Koramil 0807/19 Pucanglaban, dan masyarakat dengan dipimpin Kapolsek Pucanglaban AKP Reta Diana dan Danramil 19 Pucanglaban Kapten Inf Dwi Hari Santoso masih melakukan pencarian.
"Aris dan Imam belum ditemukan. Diperkirakan, mereka meninggal dunia," ucap Sutopo dalam siaran tertulisnya, Jumat, 6 Mei 2016.
Menurut Sutopo, kecelakaan itu terjadi saat keduanya bersama enam orang lain berwisata di pantai di wilayah Samudra Hindia tersebut. Rombongan itu berpencar. Aris dan Imam meneruskan berfoto selfie di bawah bersama dua temannya: Joko Budianto dan Imam Wahyudi. "Datanglah ombak besar dan menyeret mereka ke laut," ujar Sutopo.
Pada pukul 11.10, Joko Budianto dan Imam Wahyudi berhasil menyelamatkan diri dengan berenang menepi ke karang di tepi laut. Sedangkan Aris dan Imam hanyut terbawa arus. Baru pada pukul 14.00 WIB, anggota BPBD Tulungagung, Polsek Pucanglaban, dan masyarakat melakukan pencarian.
Joko Budianto serta Imam Wahyudi mengalami luka lecet pada bagian kepala dan kaki. Empat buah ponsel diperkirakan senilai Rp 4 juta hanyut.
Sutopo mengimbau masyarakat yang sedang berwisata selalu berhati-hati dan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar. "Jangan berenang terlalu jauh ke laut. Saat ombak besar, hendaknya tidak melakukan aktivitas di laut. Ikuti semua arahan petugas dan rambu-rambu yang ada serta selalu waspada," ujarnya.
DESTRIANITA