Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sering Makan Ternak, Macan Tutul Ini Dijerat di Tasikmalaya

image-gnews
Macan tutul Jawa yang memiliki nama latin Panthera pardus melas, adalah satu-satunya kucing besar yang tersisa di Pulau Jawa. CIFOR
Macan tutul Jawa yang memiliki nama latin Panthera pardus melas, adalah satu-satunya kucing besar yang tersisa di Pulau Jawa. CIFOR
Iklan

TEMPO.CO, Tasikmalaya - Seekor macan tutul ditangkap di belakang rumah warga di Kampung Balandongan, Desa Mandalare, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu, 30 Maret 2016. Macan tutul yang ditangkap berjenis kelamin betina dan berusia dewasa. Wilayah Mandalare merupakan kaki Gunung Sawal, tempat habitat harimau tutul.

"Masuk perangkap jam 06.00 pagi," kata Mahya, salah seorang warga yang menangkap macan tutul tersebut saat ditemui di Kantor Seksi Konservasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah 6 Tasikmalaya.

Menurutnya sejak beberapa bulan terakhir warga sering kehilangan hewan ternak berupa domba, ayam, dan kelinci. Lokasi hilangnya  berpindah-pindah. Warga yang kesal kemudian membuat jebakan yang terbuat dari tali tambang dan bambu. "Awalnya warga mengira ternak mereka dimangsa musang," kata Mahya.

Warga memasang jebakan di bibir jurang, tepat di belakang rumah salah seorang penduduk. Jebakan dipasang sehari sebelum macan tertangkap. "Dipasang hari Selasa," katanya.

Rabu pagi, kata Mahya, warga dikagetkan dengan adanya macan tutul yang terjerat jebakan. Saat itu, macan berusaha melepaskan diri dari jebakan. "Kaki depan kanan keikat tambang," jelas dia.

Karena macan tutul terus berontak, warga kesulitan menangkap. Warga kemudian menghubungi polisi hutan untuk mengevakuasi macan. "Tadi ada lima orang yang menangkap," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Mahya beberapa warga pernah  melihat macan tutul saat berkebun di pinggiran Gunung Sawal. Namun sejauh ini belum ada warga yang melihat macan keliaran di perkampungan.

Kepala Resor Polisi Hutan Wilayah IX Gunung Sawal, Warid, menjelaskan kondisi macan tutul masih lemas karena di bawah pengaruh obat bius. Sebelum dibius, dokter hewan sudah memberi masukan vitamin kepada macan tutul tersebut. "Taring masih utuh, namun agak tumpul," ujar dia.

Soal macan tutul akan dirawat di mana, Warid mengatakan pihaknya masih menunggu instruksi dari Kepala BKSDA Jawa Barat. Sejak tiga tahun terakhir, katanya, sudah ditangkap tiga ekor macan tutul di daerah Mandalare. "Tahun 2015 ada dua kejadian," jelasnya.

Disinggung ihwal turunnya macan tutul ke perkampungan karena kehabisan makanan, Warid membantah. Dia meyakini masih terdapat banyak makanan  macan tutul di Gunung Sawal. "Pakan masih banyak, ya mungkin pengin yang gampang saja cari makannya," ujarnya.

CANDRA NUGRAHA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

3 jam lalu

Sejumlah paus pilot yang terdampar di Pantai Cheynes, Australia 25 Juli 2023. Courtesy of Allan Marsh/Cheynes Beach Caravan Park/via REUTERS
Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?


Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

15 hari lalu

Proses relokasi seekor buaya yang ditangkap di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. ANTARA/HO-BBKSDA NTT
Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.


Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

26 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.


Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

27 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.


Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

32 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.


Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

32 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.


Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

34 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.


Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

44 hari lalu

Petugas damkar Tulungagung saat mengevakuasi seekor buaya yang ditangkap warga di areal persawahan Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung, Rabu, 13 Maret 2024. ANTARA/HO - Damkar Tulungagung.
Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?


Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

52 hari lalu

Petugas BKSDA Aceh bersama tim dokter hewan membedah bangkai gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) saat proses nekropsi di kawasan Hutan Desa Lancong, Sungaimas, Aceh Barat, Aceh, Rabu, 20 Desember 2023. Sampel organ yang diambil di antaranya cairan usus, limpa, hati, darah, potongan usus, jantung, dan kotoran guna uji laboratorium untuk memudahkan proses penyelidikan penyebab kematian. ANTARA/Syifa Yulinnas
Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.


Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

53 hari lalu

Pekerja anak melakukan kegiatan mengumpulkan pasir timah di lokasi tambang Perairan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Senin, 21 Agustus 2023. TEMPO/Servio
Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.