Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

58 Ribu Pelajar di Bekasi Perokok Aktif  

image-gnews
Seorang Pelajar membawa poster kampanye anti Rokok di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Sabtu (14/2). Aksi mengambil tema
Seorang Pelajar membawa poster kampanye anti Rokok di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Sabtu (14/2). Aksi mengambil tema "Tebarkan kasih sayang, bukan asap rokok". TEMPO/Arnold Simanjuntak
Iklan

TEMPO.COBekasi - Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bekasi menyebutkan sekitar 58 ribu pelajar sekolah menengah pertama dan atas di wilayah setempat menjadi perokok aktif. "Sebagian besar masih mengenakan seragam sekolah," kata Ketua KPAID Kota Bekasi Syahroni, Senin, 28 Maret 2016.

Jumlah pelajar yang menjadi perokok aktif tersebut merupakan 30 persen dari seluruh pelajar di Kota Bekasi, yakni 194.907. Rinciannya, SMP 83.204 orang dan siswa SMA/sederajat 111.703.

Mayoritas perokok yang masih berstatus pelajar itu menganggap hal biasa merokok di tempat umum. Bahkan tak jarang dari mereka merokok di sekitar lingkungan sekolah di luar pagar. Misalnya di sejumlah warung kecil yang menjual rokok eceran atau per batang. "Kami sering menjumpainya," ucapnya.

Menurut dia, pelajar cenderung menjadi perokok aktif karena lemahnya pengawasan orang tua siswa. Soalnya, para orang tua kerap memberi keleluasaan kepada anaknya berkumpul bersama teman-temannya seusai pulang sekolah. "Anak-anak tidak langsung pulang, melainkan nongkrong dulu," tuturnya.

Hal ini, kata dia, dapat mempengaruhi para pelajar tersebut mencoba suatu hal yang negatif, seperti merokok. Awalnya, anak hanya meniru dan mencoba-coba, lalu menjadi kecanduan. Padahal, ucap dia, seharusnya anak langsung pulang ke rumah seusai sekolah. "Di rumah, tugas orang tua mendidik," ucapnya. "Sehingga terhindar dari kegiatan negatif."

Untuk meminimalkan jumlah perokok aktif di kalangan pelajar, menurut dia, orang tua harus melakukan pendekatan terhadap anak, sehingga anak cenderung membuka diri kepada orang tuanya mengenai masalah yang dihadapi. "Orang tua harus selalu mengawasi pergaulan," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Bidang Bina Program Dinas Pendidikan Kota Bekasi Agus Enap tak menampik kabar itu. Menurut dia, pelajar leluasa membeli rokok karena tak ada sanksi bagi penjual yang menjajakan rokoknya kepada anak. Seharusnya, kata dia, ada peraturan yang mengetatkan tata cara pembelian rokok. "Sehingga tak semua orang bisa beli rokok," ujarnya.

Menurut dia, guru kesulitan mengawasi anak didiknya karena jumlah guru di Kota Bekasi juga terbatas. Lagi pula, tugas guru hanya di lingkungan sekolah, seperti mengajar. "Tidak mungkin guru juga mengawasi pelajar di luar sekolah," tuturnya. "Tapi, jika kebetulan kedapatan anak didiknya merokok, pasti guru menegur."

Agus mengatakan, untuk menekan penyalahgunaan rokok di kalangan pelajar, pihaknya memberlakukan larangan merokok bagi kalangan guru dan pegawai sekolah. Selain itu, siswa yang kedapatan merokok akan diskors atau orang tuanya dipanggil. "Sejauh ini belum ada yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah," katanya. "Kalau di luar, kami akui ada."

ADI WARSONO

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

4 hari lalu

Ilustrasi bahaya rokok/ganja. Shutterstock
Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

6 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

16 hari lalu

Baladhika Karya Nofel Saleh Hilabi (kanan), 23 Februari 2016. Tempo/Ghoida Rahmah
Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.


50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

18 hari lalu

Sejumlah pengendara sepeda motor terjebak kemacetan di jalan Inspeksi Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 5 April 2024. Pada H-5 lebaran 2024 jalan raya Kalimalang mulai dipadati pemudik yang akan menuju Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Lainnya. ANTARA/Bayu Pratama S
50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman


PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

18 hari lalu

Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB


Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

19 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.


Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

22 hari lalu

Wem Pratama, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, diamankan usai mengaku telah membunuh ibu kandungnya. TEMPO/Istimewa
Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.


Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

28 hari lalu

SPBU di Jalan Juanda, Bekasi terkontaminasi air.  Tempo/Adi Warsono
Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.


Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

33 hari lalu

Seorang remaja melakukan tes kandungan karbondioksida dalam paru-paru saat konsultasi gratis dengan para ahli di tenda Kekasih (Kendaraan Konseling Silih Asih) Dinas Kesehatan Kota Bandung, 6 Mei 2018. Layanan ini memberikan konseling untuk berhenti merokok. TEMPO/Prima Mulia
Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.


Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

37 hari lalu

Ilustrasi vape. sumber: AFP/english.alarabiya.net
Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.