TEMPO.CO, Jakarta - Kuliah di luar negeri menjadi impian bagi setiap orang yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Kini banyak perguruan tinggi negeri atau swasta yang menerapkan kelas khusus internasional dengan melakukan kerjasama dengan universitas mitra dengan pola tiga tahun di dalam negeri dan dua tahun di luar negeri.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Tempo, ada banyak kampus yang menerapkan sistem. Survei tersebut dikemas dalam Panduan Memilih Perguruan Tinggi 2016, Hasil Survei Edisi ke-21: 10 Kampus Dengan Program Studi Favorit.
Baca Juga:
Beberapa contoh kampus yang menerapkan sistem kelas khusus internasional adalah:
1. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
- Di UIN, mahasiswa kelas internasional mendapat ruang kuliah dilengkapi air conditioner terkini lengkap dan kursi ergonomis, area student lounge, serta tenaga pengajar lulusan perguruan tinggi di luar negeri. Suatu hal yang tidak didapat mahasiswa program reguler.
- Mahasiswa wajib berbahasa Inggris dalam perkuliahan.
2. Universitas Indonesia (UI)
- Tersedia dua pilihan program kelas internasional di UI. Pertama, single degree, yaitu gelar hanya diperoleh di UI. Yang kedua, join degree yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapat gelar di dua universitas berbeda.
- Universitas mitra UI tersebar di Australia dan Belanda antara lain University of Queensland, University of Melbourne, University of Adelaide, University of Groningen, Tilburg University, dan University of Amsterdam. UI pun memperluas jangkauan kerjasama dengan beberapa universitas mitra di Inggris, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.
3. Universitas Trisakti (Usakti)
- Kelas internasional di Usakti menggunakan konsep student center learning (SCL), sebuah proses belajar yang mengutamakan partisipasi aktif mahasiswa. Program yang lazim digunakan dalam pola belajar di perguruan tinggi luar negeri ini diklaim mampu meningkatkan sikap kritis mahasiswa.
- Jumlah mahasiswa dalam satu kelas juga dibatasi, maksimal 25 orang.
Kelas internasional tentu mempunyai syarat khusus bagi mahasiswanya. Salah satunya, calon mahasiswa disyaratkan untuk memiliki nilai TOEFL di angka 500, dan IELTS di level 6,0.
Selain itu, biaya yang dibutuhkan cukup cukup besar. Dalam hitungan kasar, biaya kuliah kelas internasional bisa 2 hingga 3 kali lipat biaya reguler (Sekitar Rp 120 juta rupiah), tergantung pilihan universitas mitra di luar negeri.
Biaya tersebut belum termasuk biaya kuliah di universitas mitra. Semakin mahal biaya hidup di negara universitas mitra, semakin besar biaya yang perlu dipersiapkan.
ANGGA SUKMAWIJAYA, PDAT