TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golkar kubu Musyawarah Nasional Ancol mengatakan siap mengikuti Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar seperti yang diusulkan dalam Rapat Pimpinan Nasional Golkar yang digelar kubu Munas Bali. Dalam menghadapi Munaslub tersebut, Golkar kubu Agung Laksono itu menyiapkan enam calon yang akan maju menjadi Ketua Umum Golkar.
"Mereka adalah Priyo Budi Santoso, Zainuddin Amali, Airlangga Hartarto, Agus Gumiwang, Agun Gunanjar, dan Gusti Iskandar," kata salah satu anggota Partai Golkar Dave Laksono saat dihubungi, Rabu, 27 Januari 2016.
Dave mengatakan tidak akan maju menjadi Golkar-1 dalam munaslub itu. Ayah Dave, Ketua Umum Golkar versi Munas Ancol, Agung Laksono, juga mengatakan tidak akan maju dalam pemilihan selanjutnya. Hal ini selaras dengan ketua umum Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie, yang juga menyatakan tidak akan maju lagi.
Dave mengatakan Golkar versi Munas Ancol setuju Munaslub dilakukan selama kedua kubu yang berkonflik dipertemukan secara langsung. "(Kami) bukan menolak, tapi menyelenggarakan munas secara bersama. Sehingga, peserta, panitia, dan materi munas kita tentukan bersama-sama, bukan sendiri-sendiri," kata Dave.
Sebelumnya Agung Laksono menyatakan satu-satunya jalan untuk mengembalikan Golkar pada islahnya adalah dengan melakukan Munas ke-10. Namun Tim Transisi Golkar, yang ditunjuk sebagai penanggung jawab penyelenggara musyawarah, sudah setuju hasil Rapimnas kubu Bali untuk menyelenggarakan Munaslub.
"Dengan syarat tentu memperluas semua, Munas Riau maka semua harus ikut karena dasarnya kan Riau jadi Agung juga kan di situ," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga Ketua Tim Transisi Partai Golkar.
Kubu Agung juga menekankan kepentingan datangnya dua kubu dalam Munaslub mendatang. "Apa pun itu namanya, yang penting rekonsiliatif, bukan hanya untuk mencari pengakuan dan untuk menyingkirkan mereka yang berbeda," kata Dave. Rencananya, Munaslub akan digelar pada Juni 2016.
EGI ADYATAMA