TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan di seluruh Indonesia bakal meningkat pada akhir Januari 2016.
"Ada potensi kemunculan La Nina yang berdampak pada meningkatnya curah hujan, terutama di Indonesia bagian selatan khatulistiwa," kata Mulyono R. Prabowo, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 25 Januari 2016.
Pada akhir Januari, terpantau beberapa fenomena atmosfer yang mempengaruhi cuaca di Indonesia. Ada sejumlah indikasi terjadinya potensi peningkatan curah hujan.
Pertama, kondisi Monsun Asia diperkirakan semakin menguat dalam beberapa hari ke depan. Hal ini bersamaan dengan masuknya fase basah Osilasi Madden-Julian atau barat-timur (Madden Julian Oscillation) ke wilayah maritim kontinen (Indonesia).
Hal ini juga didukung dengan kondisi Moda Dipole yang mengindikasikan memberikan penambahan pasokan uap air, khususnya di wilayah Indonesia barat.
Kedua, angin baratan kembali telah terbentuk. Menurut Mulyono, indeks desakan udara dingin dari Asia (Cold Surge) mengindikasikan adanya kecenderungan meningkat dalam beberapa hari terakhir. "Terakhir tercatat mencapai 17,6, mengindikasikan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan yang signifikan di wilayah Indonesia bagian barat," ucapnya.
Hal tersebut membuat potensi hujan akan meningkat dalam beberapa hari ini, khususnya di wilayah pantai barat Sumatera, Sumatera bagian utara dan selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi bagian tengah dan selatan, Maluku bagian tengah, serta Papua bagian tengah.
Ia mengimbau masyarakat mewaspadai peningkatan curah hujan disertai angin kencang yang berpotensi mengakibatkan terjadinya banjir, tanah longsor, dan banjir bandang.
EGI ADYATAMA | BMKG