TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 19 eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Kabupaten Madiun, Jawa Timur, tiba di kampung halaman, Senin, 25 Januari 2016. Ke-19 orang itu, yang terdiri atas 10 anak-anak dan 9 orang dewasa, diterima Bupati Madiun Muhtarom dan jajaran forum pimpinan daerah setempat di aula Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan Kerja Madiun.
Di aula itu, para eks anggota Gafatar dewasa menerima paket beberapa jenis bahan kebutuhan pokok yang telah disediakan pemerintah setempat. Bungkusan yang diterima di antaranya berisi beras, gula pasir, mi instan, dan minyak goreng.
Bupati Muhtarom mengatakan paket bahan pokok yang diberikan itu untuk membantu memenuhi kebutuhan makan para eks anggota Gafatar selama beberapa hari ke depan. Adapun jaminan keamanan bagi mereka dilakukan dengan melibatkan aparat kepolisian dan TNI Angkatan Darat.
"Untuk memberikan pencerahan agar mereka kembali ke jalan yang benar, akan dilakukan kiai-kiai," katanya.
Baca: Kumpulan Berita Gafatar
Masa pencerahan bagi eks anggota Gafatar, ia melanjutkan, dilakukan secara bertahap. Sesuai dengan rencana, mereka akan ditampung di mes UPT Pelatihan Kerja Madiun selama dua hari sebelum pulang ke rumah. Setelah itu, mereka dipulangkan ke rumah masing-masing atau ke kediaman keluarganya.
Setelah kembali kepada keluarga, eks anggota Gafatar itu terus dipantau secara intensif oleh beberapa pihak, termasuk perangkat desa dan kepala desa. Hal ini dilakukan untuk melihat perkembangan sosial kemasyarakatan mereka.
"Kalau nanti sudah kembali baik, akan dipikirkan program yang bisa membantu dalam hal perekonomian mereka, misalnya transmigrasi," ujarnya.
Sukardi, eks anggota Gafatar asal Kabupaten Madiun, menyatakan keinginannya kembali ke Kalimantan Barat. Entah nantinya mengikuti program transmigrasi yang dijalankan pemerintah atau berangkat secara pribadi.
"Masih ingin balik ke sana. Tapi setelah kondisi membaik dan warga sana tidak mengungkit-ungkit masa lalu," katanya.
NOFIKA DIAN NUGROHO