TEMPO.CO, Bandung - Kamar karyawan Saung Angklung Udjo seluas 24 meter persegi yang terletak di Jalan Padasuka, Kelurahan Pasirlayung, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung dilalap si jago merah, Senin 18 Januari 2016 sekitar pukul 04.00 WIB pagi. Api diduga berasal dari korsleting listrik.
Kepala Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota Bandung Ferdi Ligaswara mengatakan, peristiwa tersebut menggenapkan jumlah bencana kebakaran menjadi lima peristiwa di awal tahun 2016. "Selama Januari 2016 sudah ada lima kebakaran," kata Ferdi saat ditemui di Balai Kota Bandung, Senin, 18 Januari 2016.
Lebih lanjut Ferdi menambahkan, banyaknya kejadian kebakaran di awal tahun membuat pihaknya lebih waspada. Terlebih lagi, berdasarkan informasi yang diterimanya dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada bulan Januari hingga Februari 2016 bakal terjadi fenomena alam yang beda dari biasanya.
"Dari sumber BMKG tahun sekarang (2016) Januari Februari hingga Maret cuaca sulit diprediksi. Tiba-tiba bisa panas menyengat tapi secara mendadak bisa hujan disertai angin," ujarnya.
Ferdi menjelaskan, dengan fenomena alam tersebut Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota Bandung tidak hanya akan siaga 24 jam untuk menanggulangi kebakaran saja. "Bukan hanya api saja, kita bahkan sudah harus siaga longsor dan semua bencana. Ada atau tidak ada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kita harus siap," ujarnya.
Untuk penanganan dini, Ferdi mengimbau pemerintah kewilayahan seperti kelurahan dan kecamatan untuk melengkapi alat pemadam api ringan (APAR) di dalam motor roda tiga yang telah diberikan oleh Pemerintah Kota Bandung melalui Program Inovasi Pemberdayaan Pembangunan Kewilayahan (PIPPK).
"Setiap daerah kita imbau juga untuk membuat ground tank. Jadi ketika kebakaran bisa digunakan untuk pemadaman. Kalau kemarau bisa digunakan untuk persediaan air baku," katanya.
PUTRA PRIMA PERDANA