TEMPO.CO, Karawang - Setahun setelah berdirinya Gafatar yang diresmikan pada 2011, organisasi Gafatar menjadi sorotan di Kabupaten Karawang. Pada 26 April 2012, Kepala Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Karawang mendapat radiogram dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "2014 lalu, kami tidak merespon pendaftaran organisasi Gafatar di Karawang. Sebelum mereka daftar, kami menerima telegram khusus dari Kemendagri. Telegram itu, memuat daftar organ-organ yang perlu diwaspadai," ungkap Sujana Riswana, Kepala Kesbangpol Karawang, saat ditemui Tempo, Rabu, 13 Januari 2016.
Riswana mengatakan surat itu menyerukan seluruh Kesbangpol di Indonesia untuk tidak menerima pendaftaran organisasi Gafatar. "Surat itu juga menyatakan Gafatar adalah organisasi yang perlu diawasi karena terkait dengan NII dan belum terdaftar di Kemendagri," katanya.
Pada awal 2014, seorang pria bernama Yosef mendatangi kantor Kesbangpol Karawang. Ditemani seorang pria dan seorang perempuan berjilbab, Yosef mendaftarkan Gafatar cabang Karawang ke kantor Kesbangpol. "Mereka bertiga, menggunakan seragam dan menyerahkan data yang memuat akte pendirian, akte notaris, dan surat keterangan domisili Gafatar di wilayah Tamansari, Rengasdengklok," beber Riswana.
Walaupun tidak terdaftar sebagai organisasi resmi, kegiatan Gafatar di Karawang tidak pernah ditindak. Pada Jumat, 20 Juni 2014, Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Gafatar Karawang pernah melangsungkan acara donor darah di Kodim 604 Karawang.
Dalam sebuah video yang berjudul Profil Gafatar Jabar, terlihat Cellica Nurrachadiana berfoto bersama Dwi Supriyadi, Ketua DPK Gafatar Karawang. Dalam acara tersebut, Dwi Supriyadi menyatakan Wakil Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana meresmikan Kampung Pancasila. Kampung itu didirikan DPK Gafatar Karawang. Lokasinya berada di Kampung Subat, Desa Kosambi Batu, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang.
Kepala Polisi Resor Karawang Ajun Komisaris Besar Andy Mochammad Dicky Pastika Gading angkat bicara ihwal kegiatan sosial Gafatar Karawang. Ia menyatakan Gafatar masih belum tergolong sesat, dan sampai saat ini belum ada laporan yang meresahkan dari masyarakat. "Di Karawang, Gafatar hanya melakukan kegiatan sosial. Anggotanya mencapai seratusan orang. Kita terus pantau pergerakan mereka," katanya.
HISYAM LUTHFIANA