TEMPO.CO, Jakarta - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri masih memburu tiga orang terduga teroris yang diduga terlibat dalam jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Sekarang kami masih melakukan penelusuran," ujar Kapolri Jenderal Badrodin Haiti kepada Tempo, Senin, 11 Januari 2016.
Badrodin mengatakan ketiga orang yang sedang dibidik Densus 88 Antiteror itu diduga terlibat dalam aksi teror bom di Bandung yang mengenai mobil TV One. Ketiga orang itu juga disinyalir terlibat aktif dalam jaringan ISIS di Indonesia.
Sayangnya, Badrodin belum bisa membeberkan identitas terduga teroris tersebut. Alasannya karena status mereka masih dalam pengejaran kepolisian. Pihaknya juga enggan membeberkan keberadaan pelaku.
Namun Badrodin memastikan saat ini ketiga pelaku berada di daerah lain, tidak di Bandung. Nama ketiga pelaku ini didapat dari hasil pengembangan terhadap penangkapan tiga pelaku di Bandung dan Jakarta Utara pada pekan lalu.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror bersama Kepolisian Daerah Jawa Barat menggeledah satu rumah terduga teroris berinisial MS di Jalan Mengger Girang, Kelurahan Pasirluyu, Kecamatan Regol, Minggu sore, 10 Januari 2016.
Di dalam rumah itu, polisi menemukan sejumlah benda yang dicurigai sebagai alat perakit bom. Sebelumnya, polisi juga telah menangkap MS di lokasi yang sama.
Polisi juga menangkap dua pelaku berinisial AA dan AS pada 9 Januari 2016. Badrodin mengatakan mereka diduga lama terlibat dalam jaringan ISIS di Indonesia. Ketiga orang itu juga diduga terlibat kasus teror bom malam tahun baru di Bandung.
"Kami masih menyelidiki peran mereka dengan bom di Bandung," ujar Badrodin. Dia menjelaskan, dari keterangan pelaku, mereka telah jauh-jauh hari menyusun rencana teror di Bandung. Bom tersebut sempat meledak dan mengenai mobil milik stasiun televisi TV One.
AVIT HIDAYAT