TEMPO.CO, Jakarta - Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dari Kepolisian, Inspektur Jenderal Basaria Panjaitan selalu muncul sebagai kandidat kuat dari seluruh fraksi di Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat. Komisi seolah sepakat meloloskan calon diklaim satu-satunya perwakilan pemerintah dan aparat penegak hukum dari 10 nama yang diajukan presiden.
"Pimpinan KPK itu harus berisi pemerintah dan perwakilan masyarakat," kata Ketua Fraksi Nasdem di Komisi Hukum, Teuku Taufiqulhadi di Kompleks Parlemen, Kamis, 17 Desember 2015. "Satu dari pemerintah dan empat dari masyarakat."
Taufiqulhadi menilai, sejumlah nama yang pernah berkarir di pemerintahan seperti mantan anggota Badan Intelejen Negara Saut Situmorang dan mantan Kepala LPSE Agus Raharjo tetap masuk kategori wakil masyarakat. Toh, status Alexander Marwata sebagai hakim ad hoc pengadilan tindak pidana korupsi dan mantan auditor BPKP tak dianggap Komisi Hukum sebagai wakil penegak hukum dan pemerintah.
Politikus dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Nasir Djamil juga hanya mau menyebut langsung nama Basaria ketimbang sembilan calon yang lain. Seolah komisi berkukuh kesesuaian dengan Pasal 21 Undang-undang Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi yaitu pimpinan adalah kepolisian dan kejaksaan. Nasir juga menilai positif Basaria sebagai keterwakilan wanita di susunan pimpinan KPK.
Seluruh fraksi memang belum genap memutuskan lima nama Pimpinan KPK periode 2015-2020. Menurut Kapoksi Fraksi PDIP Ichsan Soelistio, masih ada perdebatan panjang di antara fraksi soal dasar hukum seandainya memilih sejumlah nama bermasalah. Toh, ia memastikan komisi akan memilih secara aklamasi termasuk calon yang sebelumnya dinilai bertentangan yaitu Sujanarko, Saut, Johan Budi Sapto Prabowo dan Agus Raharjo.
"Keberatan hanya pada Surya Tjandra yang sangat muda, masih 44 tahun," kata Ichsan. "Kasihan kalau terpilih".
Fraksi Gerindra dan PPP senada soal tiga nama yang sudah muncul di Komisi Hukum. Wakil Ketua Komisi Hukum Desmond Mahesa dan Politikus fraksi bergambar Kaabah, Arsul Sani menyebut Basaria, Agus, dan Johan. Dua nama lainnya belum senada dan disepakati.
FRANSISCO ROSARIANS