TEMPO.CO, Yogyakarta - Duta Besar Indonesia terpilih untuk Azerbaijan, Husnan Bey Fananie, berharap industri wedang uwuh bisa diekspor ke negara itu. Sebabnya, efek hangat minuman khas asal Imogiri, Bantul, Yogyakarta, itu sangat cocok untuk negara pecahan Uni Soviet itu.
"Di sana ada empat musim, kalau musim dingin cuaca sangat dingin. Minuman itu sangat cocok untuk penduduk di sana," kata Husnan menjelang ujian doktoral di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sabtu, 12 Desember 2015.
Wedang uwuh adalah minuman yang terdiri atas rempah-rempah. Antara lain daun dan ranting cengkih, daun pala, daun manis jangan, kayu secang, jahe. Dari berbagai bahan itu kemudian disebut dengan air panas atau digodok. Untuk lpemanisnya adalah gula batu.
Jika minuman khas itu bisa dikemas dengan baik dan memenuhi syarat ekspor, Azerbaijan sangat memungkinkan untuk menerima wedang uwuh. Rempah-rempah yang ada di Indonesia sangat cocok untuk negara itu. Apalagi warga Azerbaijan minum alkohol bak minuman teh di Indonesia.
Minuman berbahan jahe sangat cocok bagi penduduk di sana. Selain menghangatkan, juga menyehatkan tubuh. Sekarang ada minuman kemasan yang berbahan rempah, seperti wedang ronde, bandrek, wedang uwuh. "Itu mantap bisa diekspor ke sana," kata Husnan.
Baharuddin Harahap, pengusaha Yogyakarta, menyambut baik gagasan ini. Sebab, bahan berlimpah bisa dikemas dan diekspor ke negara itu. Namun, pemerintah juga harus membuka keran yang lebar untuk memberikan kesempatan para produsen di Indonesia untuk ekspor. "Ini kesempatan yang bagus."
MUH SYAIFULLAH