TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain mengatakan MUI masih menganggap ajaran Syiah menyimpang dari ajaran Islam. Tanggapan ini muncul terkait dengan akan adanya deklarasi Aliansi Nasional Anti-Syiah (ANNAS) di Bogor pada Minggu besok. “Salah satu tugas MUI itu ya menjaga umat dari kesesatan,” kata Tengku saat dihubungi, Jumat, 20 November 2015.
Baginya, jika penganut Syiah mengatakan mereka bukanlah bagian dari Islam, maka MUI akan membiarkan mereka berkembang. Namun, selama ajaran Syiah masih menganggap dirinya adalah penganut ajaran Islam, maka MUI akan terus berusaha memagari umat dari aliran sesat ini. “Agama lain dan aliran kebatinan juga hidup tenteram kok di Indonesia, asalkan mereka tidak mengaku Islam,” ujar Zulkarnain.
Baca Juga:
Ia juga mengatakan gerakan seperti ANNAS ini merupakan reaksi atas aksi-aksi yang ditimbulkan kelompok Syiah di dunia. Tengku Zulkarnain menganggap penganut Syiah di mana pun selalu ingin memprovokasi umat Islam lain, dan tidak pernah mau patuh terhadap pemimpin di negara-negara tempat mereka berada. “Ini ancaman bagi NKRI, bagi kami NKRI itu harga mati,” ucapnya.
Tengku menambahkan, jika penganut Syiah tidak merasa ajaran mereka sesat, maka mereka harusnya mendukung apa yang dilakukan MUI dalam menjaga umat Islam dari ajaran sesat. “Ngapain marah? Dukung dong MUI.”
Dalam poster yang disebarkan ANNAS tercantum nama Wali Kota Bogor Bima Arya dan anggota Dewan Pertimbangan MUI, Didin Hafiduddin, yang menjadi keynote speaker dalam kegiatan pengukuhan dan pelantikan organisasi anti-Syiah. Wali Kota Bogor sendiri sudah menyatakan ia tidak akan hadir dalam acara itu.
DIKO OKTARA