Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

EKSKLUSIF: Suap Obat, Rumah Sakit Pemerintah Jadi Target Kolusi

image-gnews
Rumah Sakit Koja di Tanjung Priok, Jakarta. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Rumah Sakit Koja di Tanjung Priok, Jakarta. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Iklan

 TEMPO.CO , Jakarta: Agar penjualan obat-obatnya laris, perusahaan farmasi tidak hanya mendekati rumah sakit swasta, melainkan rumah sakit milik pemerintah ikut jadi target. Kolusi antara perusahaan farmasi dan rumah sakit ini terungkap dalam temuan Tim Investigasi Majalah Tempo, edisi pekan ini.



Sesuai catatan keuangan PT Interbat yang diperoleh Tempo, perusahaan farmasi ini mendekati rumah sakit dengan tujuan agar obat-obat mereka masuk dalam formularium atau daftar kebutuhan obat rumah sakit. Seorang mantan Medical Representatif Interbat mengatakan, Interbat akan menawarkan kerja sama kepada rumah sakit.



Adapun bentuk kerja sama tersebut, rumah sakit menerima diskon jika menggunakan obat-obat produksi Interbat, yang lalu diresepkan kepada pasien. Potongan harga yang diterima rumah sakit bervariasi, antara 10 sampai 20 persen. Potongan harga ini diterima rumah sakit dalam bentuk uang tunai. Pemberian uang tersebut yang diduga sebagai kongkalikong antara rumah sakit dan perusahaan farmasi terkait penjualan obat kepada pasien.



"Jumlah uang yang diterima dari puluhan juta sampai miliaran rupiah, tergantung isi kerja sama mereka," kata mantan Medical Represntatif tadi, Oktober lalu. Namun yang menjadi masalah, kata dia, dengan kesepakatan tersebut, pasien akan menerima resep obat-obat dari Interbat. Padahal, katanya, bisa jadi obat itu tidak dibutuhkan untuk sakit si pasien, atau harganya yang kelewat mahal. Di samping itu, banyak pilihan obat sejenis yang bisa diresepkan dokter dengan harga yang jauh lebih murah.



Dalam catatan keuangan Interbat tersebut, sebanyak 151 rumah sakit yang diduga menerima uang dari perusahaan ini. Di antaranya ada beberapa rumah sakit milik pemerintah yang berada di Jakarta, Jawa Timur, dan Banten. Satu rumah sakit milik pemerintah yang tertera dalam catatan keuangan tersebut adalah Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara. RSUD Koja diduga menerima uang secara bertahap dengan total Rp 81 juta pada 2013-2014.



Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur Pelayanan RSUD Koja, Theryoto mengaku belum mengetahui informasi tersebut. "Bila itu kejadian di tahun 2013 atau 2014, saya belum bisa berkomentar karena saya baru ditugaskan sebagai direktur rumah sakit terhitung mulai Januari 2015," kara Theryoto, Oktober lalu. Ia berjanji akan menyelidiki masalah tersebut.



Pengacara Interbat, Pieter Tallaway membenarkan jika Interbat memang memberikan diskon penjualan obat untuk apotik dan rumah sakit. "Kalau ada perjanjian tertulis, itu ada pengurangan, persentase, memang ada pemotongan. Kalau dia beli banyak, ya dapat potongan," kata Pieter, Oktober lalu. Tapi Pieter membantah jika Interbat menyuap rumah sakit.



TIM INVESTIGASI


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kondisi Perdana Menteri Slovakia Stabil, tapi Masih Kritis

20 jam lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico dipindahkan ke F.D. Rumah Sakit Universitas Roosevelt setelah dia terluka dalam insiden penembakan di Handlova, di Banska Bystrica, Slovakia, 15 Mei 2024. REUTERS/Stringer
Kondisi Perdana Menteri Slovakia Stabil, tapi Masih Kritis

Kementerian Kesehatan menjelaskan Perdana Menteri Slovakia sudah dipindah ke rumah sakit di Bratislava. Kondisinya stabil.


20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

3 hari lalu

Reaksi seorang pelayat saat memegang jenazah seorang anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di rumah sakit Abu Yousef al-Najjar di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 6 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah


Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

4 hari lalu

Rumah sakit lapangan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan. Sumber: ICRC
Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.


Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau fasilitas dan pelayanan kesehatan di RSUD Sibuhuan, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatra Utara, pada Jumat, 15 Maret 2024. Jokowi melihat proses pelayanan BPJS Kesehatan yang dia klaim sudah baik. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghapus pembagian kelas rawat inap BPJS Kesehatan. Nilai iuran yang baru belum ditentukan.


Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

5 hari lalu

Petugas melayani peserta BPJS Kesehatan di kantor cabang Proklamasi, Jakarta.
Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.


Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

5 hari lalu

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti. TEMPO/M Taufan Rengganis
Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.


Surabaya Hospital Expo ke-18 Diharapkan Bisa Dukung Industri Alkes di Timur Indonesia

8 hari lalu

Ilustrasi pameran kesehatan/Surabaya Hospital Expo
Surabaya Hospital Expo ke-18 Diharapkan Bisa Dukung Industri Alkes di Timur Indonesia

Panitia menargetkan kehadiran 3 ribu pengunjung dalam Surabaya Hospital Expo ke-18 untuk dukung layanan unggulan rumah sakit di Timur Indonesia


Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

9 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. indiatoday.in
Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.


Pembangunan RS Muara Badak Siap Rampung Akhir Tahun

11 hari lalu

Pembangunan RS Muara Badak Siap Rampung Akhir Tahun

Progres pembangunan RS Muara Badak berjalan positif tanpa ada hambatan yang berarti.


Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.