Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Presiden Jokowi Diminta Dengarkan Suara Kelompok Anti-Nuklir

image-gnews
Sejumlah mahasiswa demo tolak Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Jalan Pahlawan Semarang, (26/4). Aksi tersebut untuk mengingatkan pada pemerintah bahaya atas tragedi kebocoran PLTN Chernobyl. Tempo/Budi Purwanto
Sejumlah mahasiswa demo tolak Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Jalan Pahlawan Semarang, (26/4). Aksi tersebut untuk mengingatkan pada pemerintah bahaya atas tragedi kebocoran PLTN Chernobyl. Tempo/Budi Purwanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Akademisi dan aktivis lembaga swadaya masyarakat meminta Presiden Joko Widodo mendengarkan suara kelompok-kelompok yang tidak setuju dengan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Mereka meminta keputusan politik membangun PLTN harus berbasis pada data, informasi dan kajian yang akurat, tepat, seimbang dan melalui uji publik. "Mengingat dahsyatnya risiko teknologi PLTN tersebut yang akan ditanggung oleh rakyat Indonesia, lintas generasi," kata Direktur Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, Jumat, 12 Juni 2015.

Fabby menjelaskan pihaknya bersama dengan sejumlah akademisi dan aktivis akan mengirim surat ke Presiden Jokowi. Antara lain Dr Nengah Sudja (mantan Sekretaris Komisi Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) dan Prof. Dr. Atmonobudi Soebagio, Kepala Pusat Kajian dan Studi Kebijakan dalam Penerapan Energi Terbarukan, Universitas Kristen Indonesia.

Pernyataan Fabby itu terkait dengan ditandatanganinya 'Buku Putih PLTN' oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. Buku yang disusun Kementrian ESDM dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) itu berisi rencana pembangunan PLTN.

Buku tersebut sudah diberikan kepada Presiden Joko Widodo. "Tinggal tunggu Yes or No dari Bapak Presiden," kata Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan, Maritje Hutapea, kepada pers di Jakarta,  Jumat, 12 Juni 2015.

Menurut Maritje, Presiden Joko Widodo menjanjikan persetujuan pembangunan PLTN bakal diambil selepas Hari Raya Idul Fitri 2015. Jokowi, katanya,  menyatakan kesediaannya memfasilitasi pengembangan nuklir di Tanah Air.

Menurutnya sudah ada investor dari Korea dan Rusia yang berminat mengembangkan teknologi nuklir di Indonesia. Namun, dia belum bisa menjelaskan berapa alokasi dana awal khusus pembangunan PLTN, dari kucuran duit Rp 1,7 triliun untuk pos energi baru dan terbarukan di Kementrian ESDM.

Batan telah mencanangkan pembangunan Reaktor Daya Non Komersial (RDNK) atau Reaktor Daya Eksperimental (RDE) di kompleks Puspiptek Serpong, Banten, pada 2015. PLTN yang mampu menghasilkan listrik 10 megawatt ini diharapkan beroperasi sebelum 2019.

Kepala Batan, Djarot Sulistio Wisnubroto dalam siaran persnya menjelaskan RDE merupakan suatu strategi pemerintah untuk mengenalkan reaktor nuklir yang menghasilkan listrik,  sekaligus dapat digunakan untuk eksperimen/riset.

Djarot mengklaim, RDE yang dipilih adalah generasi ke 4 yang memiliki teknologi keselamatan lebih tinggi dibandingkan dengan generasi sebelumnya. "RDE merupakan PLTN mini yang dimasa depan dapat diaplikasikan di daerah yang tidak membutuhkan daya besar, terutama di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur,” kata Djarot pada siaran pers dalam laman Batan.

Fabby menilai Buku Putih itu lebih banyak berisi propaganda kelompok-kelompok yang setuju dengan pembangunan PLTN. Dia menyayangkan, karena penyusunannya menggunakan anggaran negara yang berasal dari pajak rakyat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menyesalkan pernyataan Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir dan Menko Bidang Maritim Indroyono Susilo yang mempromosikan dengan menyampaikan info bahwa PLTN itu murah, aman dan bersih.  

Menteri Lingkungan Hidup tahun 2001-2004, Nabiel Makarim juga heran dengan gencarnya suara kelompok-kelompok pro-PLTN belakangan ini. "Harus diakui, saat ini lobi nuklir  kuat dan tidak takut lagi menghadapi protes masyarakat," kata Nabiel yang berbicara dalam Dialog Publik: “PLTN Mendesakkah bagi Indonesia?” yang diselenggarakan Thamrin School, IESR  dan Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPPB) di Jakarta, pada 22 Mei 2015.

Nabiel mengingatkan Presiden Jokowi, jika Indonesia jadi mengoperasikan PLTN berarti ketergantungan bahan bakar pada pemasok sangat tinggi. Karena, katanya, Indonesia belum mampu mempersiapkan bahan bakarnya.

Saat ini, pemasok bahan bakar sangat terkonsentrasi atau oligopolistik. Kendali harga berada sepenuhnya di tangan penjual. Pasokan bahan nuklir, katanya, sering dipengaruhi oleh percaturan politik global.  Negara-negara yang ingin memproses bahan bakar mendapat gangguan dari negara-negara pemasok. Nabiel mencontohkan Iran.

Fabby mengutip dokumen International Atomic Energy Agency (IAEA) berjudul 'Milestone in the Development of National Infrastructure for Nuclear Power'.  Dokumen ini merupakan panduan dasar dari Badan Tenaga Nuklir Internasional (IAEA) bagi setiap negara yang akan mengembangkan PLTN.

Salah satunya adalah posisi nasional dimana disebutkan, "A government should adopt a clear statement of intent to develop nuclear power programme and communicate that intent locally, regionally, nationally and internationally."

Menurut Fabby, selama ini belum ada pernyataan yang jelas dari Presiden Indonesia untuk membangun PLTN, termasuk kesepakatan dalam sidang kabinet sejak 1998 hingga sekarang.  Selama ini Batan mendasarkan pada Undang-Undang Nomor 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 sebagai acuan berkampanye dan mendorong pembangunan PLTN.

Fabby menjelaskan proses masuknya rencana PLTN dalam RPJP itu tidak dapat disebut sebagai konsensus nasional karena tidak melibatkan partisipasi publik yang utuh dan transparan. "Program itu masuk melalui pintu belakang yang tidak melewati pengawasan publik," katanya.

UNTUNG WIDYANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

7 jam lalu

Tambang Freeport. Istimewa
Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%


Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

7 jam lalu

Wakil presiden terpilih GIbran Rakabuming Raka saat wawancara dengan wartawan seusai menghadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi dan Calon Terpilih Anggota DPRD Kota Solo di Kantor KPU Solo, Jawa Tengah, Kamis, 2 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.


Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

9 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.


Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

10 jam lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061.
Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.


Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

11 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak


Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

11 jam lalu

Presiden RI Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kiri) dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kiri) menyampaikan pidato sambutannya saat meresmikan Inpres Jalan Daerah (IJD) di Desa Lembar,  Kecamatan Lembar, Lombok Barat, NTB, Kamis 2 Amei 2024.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?


Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

11 jam lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau panen raya jagung di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo pada Senin, 22 April 2024. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.


Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

12 jam lalu

Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis, 2 Mei 2024. Jokowi mengatakan pembangunan bendungan berkapasitas 60,8 juta meter kubik ini menghabiskan anggaran Rp 1.4 triliun. Foto: Tangakapan Layar Youtube Sekretariat Presiden.
Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).


Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

12 jam lalu

Presiden Jokowi makan malam di Warung Mie Gacoan yang terkenal ramai di media sosial, pada sela kunjungan kerja di Mataram, NTB, Selasa, 30 April 2024. Foto: ANTARA/BPMI Setpres.
Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.


Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

13 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia. (foto: PSSI)
Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.