TEMPO.CO, Palu - Kontak senjata antara polisi dan kelompok sipil bersenjata di Poso, Sulawesi Tengah, kembali pecah Ahad pukul 18.45 WITA. Dua polisi dari Brigade Mobil tertembak di lengan kanan dan paha dan seorang lagi terkena serpihan bom lontong di bagian kepala. Sementara dua anggota kelompok sipil bersenjata lainnya tewas dalam kontak tersebut.
Dua polisi menjadi korban baku tembak dengan kelompok sipil bersenjata di pegunungan Desa Gayatri, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin dinihari 25 Mei 2015. Tiba di rumah sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah di Palu, keduanya langsung dimasukkan ke ruangan instalasi gawat darurat untuk perawatan intensif.
Kedua anggota polisi tersebut adalah Brigadir Polisi Kepala I Wayan Pande, yang tertembak di bagian lengan dan paha, dan Brigadir I Wayan Sudiana, yang terkena serpihan bom lontong di bagian kepala.
Pada 2008, I Wayan Pande juga terluka di bagian lengan dan pantat saat terjadi kontak senjata dengan kelompok sipil bersenjata di Poso. Saat itu I Wayan Pande masih berpangkat brigadir satu.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Idham Azis, menyatakan bahwa kedua polisi itu tertembak dalam operasi penyergapan sisa-sisa kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso dan Daeng Koro.
Kedua anggota kelompok sipil bersenjata yang tewas ditembak adalah Eno alias Ano dan Azis alias Papa Syifa. Dua terduga teroris ini adalah bagian dari kelompok Santoso Abu Wardah, keduanya disergap saat sedang turun dari Gunung Gayatri dan berpapasan dengan pasukan Brimob dan densus yang sedang menggelar operasi Camar Maleo 2.
Pasca baku tembak antara polisi dan kelompok sipil bersenjata, polisi yang tengah menggelar operasi di wilayah itu ditarik mundur. Operasi akan dimulai lagi saat fajar.
Sementara itu, pantauan Tempo di lapangan, Bripka I Wayan Pande dan Brigadir I Wayan Sudiana, dua anggota polisi yang terluka saat penyergapan di Dusun Gayatri, Poso Pesisir Utara hingga saat ini masih dirawat intensif di Paviliun Berlian Rumah Sakit Bhayangkara Palu. Aparat Brimob bersenjata lengkap terlihat berjaga-jaga di depan ruangan tempat keduanya dirawat.
Kepala Urusan Penerangan Umum Polda Sulawesi Tengah, Ajun Komisaris Winarto mengatakan, dua anggota polisi yang dirawat tersebut kondisinya cukup stabil, namun kemungkinan keduanya akan dirujuk ke Rumah Sakit Kramat jati, jakarta.
AMAR BURASE