TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menjelaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Poso, Sulawesi Tengah berawal pada tahun 2001 atau saat Poso diguncang konflik. Saat itu, JK menjelaskan pihaknya berpikir masyarakat sekitar membutuhkan akses komunikasi agar kegiatan ekonomi berjalan dan konflik berhenti.
Pada awalnya, JK kemudian membangun sejumlah jaringan telekomunikasi yang bekerja sama dengan Telkom. Namun, saat itu semua pengerjaan masih dilakukan secara manual dan tidak menggunakan teknologi.
"Tapi kami jalan aja, pesan kabel macam-macam. Ternyata betul, 5 tahun kemudian proyek tak lagi menguntungkan dan kami serahkan lagi ke Telkom dengan tidak mendapat untung apa-apa, karena kesalahan tidak percaya teknologi," ujar JK saat memberikan sambutan peresmian PLTA Poso, Jumat, 25 Februari 2022.
Setelah kejadian tersebut, JK berkonsultasi dengan adiknya soal bisnis yang teknologinya bisa jangka panjang. Saat itu, sang adik mengusulkan untuk pembuatan fasilitas listrik, karena dalam 100 tahun terakhir pun tidak ditemukan listrik wireless.
"Listrik selama 100 tahun belum ada listrik wireless, tetap ada kabel, transmisi, turbin, generator tetap itu selama 100 tahun," kata JK.
Melihat potensi Poso yang memiliki banyak sungai, JK kemudian memutuskan untuk membangun PLTA dengan sistem run of river atau membangun mesin turbin di atas aliran sungai tanpa bendungan. JK melalui Kalla Group kemudian menggelontorkan dana investasi sebesar Rp2 triliun untuk membangun transmisi listrik dari Palu ke Sulawesi Selatan sepanjang 202 kilometer.
Setelah transmisi selesai dibangun, Kalla group kemudian mulai membangun PLTA Poso 1 bersama dengan PT Poso Energy pada 2010. Dibutuhkan waktu lima tahun untuk mendapatkan izin dari PLN dan tujuh tahun proses pembangunan. Hingga pada 2022, proyek yang menelan biaya Rp17 triliun itu selesai dibangun.
"Di samping proyek ini, sedang berjalan tiga proyek lainnya lagi. PLTA Poso 3, lalu di Kerinci, Jambi dalam 3 tahun akan selesai. Kemudian PLTA Malia 2 akan ada 250 MegaWatt," kata JK.
M JULNIS FIRMANSYAH
Baca: Resmikan PLTA di Poso dan Toraja, Jokowi: Kita Geser Batubara ke Energi Hijau