TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menanggapi dugaan kebocoran soal ujian nasional lewat Internet. "Aku nggak tahu itu bener bocoran atau nggak," kata Risma kepada wartawan di kantornya, Rabu 15 April 2015.
Menurut Risma, belum bisa dipastikan soal itu bocor ataukah sama. Ada perbedaan antara keduanya. Bisa jadi soal ujian itu memang mempunyai kesamaan dengan soal-soal yang pernah ada.
Bahkan Risma juga menceritakan pernah mengerjakan ujian sewaktu di Sekolah Dasar hanya dalam waktu 30 menit. Sebab, banyak soal yang ternyata mirip dengan latihan soal yang dikerjakannya. "Ya (soal latihan) itu yang keluar, mau apa?" kata dia.
Selain itu, Risma juga melihat kemungkinan soal-soal yang diunduh lewat dunia maya dan diduga termasuk paket ujian nasional itu adalah soal ujian tahun-tahun sebelumnya. "Memang ada kemungkinan itu keluar lagi, dan itu sah saja," kata dia.
Tapi kalau pun terjadi kebocoran, maka harus diketahui penyebabnya. Karena itu yang berhak menyatakan ada kebocoran adalah pihak yang berwenang, dalam hal ini Kementerian Pendidikan atau Pemerintah pusat.
Sebab, ujian nasional Computer Based Test (CBT) mempunyai sistem keamanan tersendiri. "Apakah bocor atau sama, itu yang berhak (bicara) Pemerintah pusat," katanya.
Meski demikian, Risma meyakini para murid di Surabaya tidak akan tergiur dengan iming-iming bocornya soal. Mereka juga banyak belajar dari bank soal dan soal-soal ujian tahun sebelumnya.
Lulusan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya ini juga mengatakan sampai detik ini dia belum mendengar adanya kebocoran soal.
AGITA SUKMA LISTYANTI