TEMPO.CO, Bangkalan - Perburuan polisi dari Polres Bangkalan dan Polda Jawa Timur terhadap dua residivis yang mirip dengan sketsa penembak aktivis antikorupsi Mathur Husairi belum membuahkan hasil. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bangkalan, Ajun Komisaris Andi Purnomo mengatakan keberadaan kedua residivis sulit terendus karena suka berpindah-pindah tempat persembunyian.
"Ya, mereka suka pindah-pindah tempat," katanya dengan isyarat gerakan dua buah jarinya, Senin, 23 Maret 2015. Namun dia enggan menyebut apakah orang yang dicari masih berada di Bangkalan atau sudah kabur ke luar kota.
Menurut Andi, dengan belum tertangkapnya ke dua residivis, perkembangan kasus penembakan aktivis masih tahap lidik. Hingga kini, kata dia, belum ada petunjuk baru dari penyidik Polda Jawa Timur atas kasus tersebut. "Nanti kalau kemajuan penyelidikan, pasti polda akan sampaikan," ujar dia.
Informasi yang dihimpun Tempo menyebutkan, Awal Maret lalu, tim Jatanras Polda Jawa Timur, sempat melakukan penggrebekan di dua tempat terpisah di wilayah Kabupaten Bangkalan. Namun operasi tersebut nihil.
Kepala Polres Bangkalan Ajun Komisaris Besar Sulistiyono beberapa waktu lalu membenarkan penggrebekan tersebut. Dia menuturkan, jika tertangkap dan tidak terbukti terlibat penembakan, kedua residivis tetap akan dijerat dengan kasus lain. "Keduanya juga kami buru untuk kasus lain," katanya.
Seperti diberitakan, aktivis Mathur Husairi ditembak dua orang tak dikenal di depan rumahnya pada 2 Februari lalu. Penembakan itu diduga terkait status Mathur yang diminta menjadi saksi kunci Komisi Pemberantasan Korupsi atas kasus korupsi dengan tersangka Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron.
MUSTHOFA BISRI