TEMPO.CO, Padang - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumatera Barat berharap partai berlambang Ka'bah ini tetap berada di koalisi pendukung bekas calon presiden Prabowo Subianto. "Kita lebih nyaman dengan Koalisi Merah Putih (koalisi pro-Prabowo)," ujar Ketua DPW PPP Sumatera Barat Yulfadri Nurdin saat dihubungi, Rabu, 8 Oktober 2014.
Yulfadri lebih yakin koalisi Prabowo bisa memperjuangkan aspirasi rakyat. Apalagi di Sumatera Barat koalisi ini menang. Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat PPP merapat ke koalisi pendukung Jokowi dalam pemilihan paket pimpinan MPR. Sebab, koalisi pro-Prabowo tidak mencalonkan kader dari PPP untuk menjadi salah satu pimpinan MPR. (Baca juga: Zulkifli Ketua MPR, Ada Teriakan: Terima Kasih PPP)
PPP mengusung Hasrul Azwar sebagai Wakil Ketua MPR dalam paket A bersama Achmad Basarah (PDIP), Imam Nahrawi (PKB), dan Patrice Rio Capella (Nasdem). Juga Oesman Sapta (DPD) sebagai calon Ketua MPR. Namun, dalam pemungutan suara, koalisi pro-Prabowo yang mengusung paket A memenangi pemilihan tersebut. (Baca juga: Tiga Taktik Koalisi Prabowo Rebut Pimpinan MPR)
Menurut Yulfadri, PPP merapat ke koalisi pro-Jokowi hanya dalam pemilihan pimpinan MPR. "Dalam politik, itu biasa," ujarnya.
Yulfadri mengatakan keputusan itu merupakan bentuk kontribusi PPP untuk meredam perseteruan di antara dua koalisi besar tersebut. "Kita bisa mencairkan situasi," ujarnya.
Bagi Yulfadri, tidak adanya akomodasi bagi kader PPP oleh koalisi pro-Prabowo merupakan hal yang biasa. Mungkin, dia melanjutkan, koalisi tersebut meragukan kekompakan PPP lantaran belum solid. Namun, Yulfadri yakin, seusai muktamar yang direncanakan berlangsung akhir Oktober ini, PPP semakin solid.
ANDRI EL FARUQI
Berita lain:
Lompat dari Menara BCA, Tubuh Pria Ini Berceceran
Zulkifli Ketua MPR, Ada Teriakan: Terimakasih PPP
Begini Kronologi Pria Loncat dari Menara BCA