TEMPO.CO, Sampang - Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) meminta warga Desa Blu'uran, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, melaporkan kasus minimnya material Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun ke dua 2014 ke pihak berwajib. "Supaya diusut tuntas, biar jelas siapa yang menyalahgunakan," kata Deputi Menpera, Jamil Anshari, lewat sambungan telepon, Sabtu, 17 Mei 2014.
Jamil mengaku heran, mengapa program BSPS atau bedah rumah di Kabupaten Sampang selalu bermasalah. Dia sudah delapan kali turun ke Sampang, namun permasalahan terkait dengan program bedah rumah warga miskin tak kunjung selesai. "Yang bermain di kasus ini harus ditangkap," ujar dia.
Menurut Jamil, seluruh dana untuk program bedah rumah di Sampang telah disalurkan melalui rekening penerima bantuan sejak Oktober 2013. Dana itu, kata dia, bisa dicairkan selama dua tahap untuk merampungkan program bedah rumah. "Mestinya tidak ada lagi warga kekurangan material, seluruh anggaran sudah kami salurkan," katanya tanpa merinci besaran anggaran BSPS di Sampang. (Baca: Jaksa Geledah Rumah Tersangka Korupsi Bedah Rumah)
Sebelumnya, sejumlah penerima bantuan bedah rumah di Desa Blu'uran, Kecamatan Karang Penang, enggan melanjutkan program renovasi rumah dari Kemenpera karena bantuan yang diterima lebih sedikit dibanding bantuan tahap pertama. "Saya tidak punya uang buat beli kekurangan material," kata Gincet, 60 tahun, salah satu penerima bantuan BSPS, Jumat, 16 Mei 2014.
Bantuan BSPS tahap kedua yang diterima Gincet hanya berupa 500 batu bata, delapan sak semen dan satu pikap pasir. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan bantuan tahap pertama berupa 1.500 batu bata, 10 sak semen dan satu truk pasir.
Kepala Desa Blu'uran, Mohammad Faruk, membenarkan minimnya jumlah material yang diterima warganya. Namun sebagai perangkat desa, dia mengaku tidak tahu pasti mengapa material yang diterima warganya berkurang drastis sehingga menghambat program bedah rumah. "Saya tidak tahu apa sebabnya, karena saya sebagai kepala desa memang tidak dilibatkan," ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Marga, Kabupaten Sampang, Wahyu Prihartono enggan berkomentar atas kurangnya bantuan material bangunan tersebut. "Masalah ini bukan wewenang kami," katanya.
Dia mengatakan Dinas PU Sampang hanya sebagai fasilitator tingkat daerah dalam program BSPS. Namun untuk pelaksaan di lapangan, kata dia, ada tim lain yang melaksanakan. (Baca: Warga Sampang Ogah Ikuti Program Renovasi Rumah)
MUSTHOFA BISRI
Terpopuler
Pabrik Ditutup, Ratusan Buruh Sampoerna Menangis
Mengaku Kristen, Perempuan Sudan Ini Digantung
Chairul Tanjung Resmi Jadi Menko Perekonomian
Puan Dianggap Tak Pantas Dampingi Jokowi
Jerry Wong Banjir Ucapan Duka dari Selebritas
Pabrik Sampoerna di Lumajang Bertahan Dua Tahun
Anak Menteri Koperasi Tersangka Korupsi Videotron