TEMPO.CO, Magetan - Hariyanto, 29 tahun, warga Desa Patihan, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, tega menyiramkan air keras kepada Samuel Christian Sone Besa, anak tirinya. Akibatnya, bocah berusia enam tahun itu menderita luka bakar pada wajah, leher dan punggung. "Korban masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sayidiman, Magetan," kata Kepala Kepolisian Sektor Karangrejo, Ajun Komisaris Tirto Amarto, Rabu, 11 Desember 2013.
Menurut Tirto, penyiraman air keras tersebut terjadi pada Rabu, 11 Desember 2013, sekitar pukul 04.30 WIB. Saat itu Samuel sedang menangis di kamarnya. Tangisan bocah laki-laki itu membangunkan Hariyanto yang sedang tidur di kamar lain. Diduga karena merasa terganggu, pelaku langsung mendatangi korban dan menyiramkan sebotol air keras ke arah korban (baca: Penyiraman air keras marak, polisi data toko kimia).
Disiram air keras, Samuel pun meronta-ronta. Suara tangisannya membuat Ismiyatun, 36 tahun, (ibu kandung korban); Winih, 61 tahun, (nenek korban); dan Karso, 64 tahun, (kakek korban), yang sedang memasak di dapur kelabakan. Ketiganya bergegas menuju kamar Samuel. Mereka kaget bukan kepalang melihat bagian tubuh bocah laki-laki itu melepuh.
Dengan bantuan sejumlah tetangga, korban dilarikan ke rumah sakit. Kemudian, Ismiyatun melaporkan peristiwa penyiraman air keras itu kepada polisi. Tak berselang lama, anggota Kepolisian Sektor Karangrejo berhasil menangkap Hariyanto. "Pelaku mengaku sedang khilaf karena beberapa jam sebelum penyiraman air keras sempat bertengkar dengan istrinya," kata Tirto.
Cekcok pasangan suami-istri itu, dia melanjutkan, diduga karena masalah ekonomi. Sebab, pelaku hanya bekerja sebagai buruh tani yang penghasilannya minim. Meski demikian, Tirto menyatakan pihaknya belum mendalami kasus penyiraman dengan korban anak-anak tersebut. Alasannya, penanganan perkara itu telah dilimpahkan ke Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Magetan.
"Perkara ini masuk kekerasan dalam rumah tangga dan perlu ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres," kata dia.
Sementara itu, Winih mengatakan pelaku juga sempat memaksa Samuel meminum air keras. Namun, aksi itu gagal dilakukan setelah dia dan anggota keluarga lain mendatangi kamar korban. "Arep diombekne, bapake ki ora seneng karo anake (akan diminumkan karena bapaknya tidak senang dengan Samuel)," ujar saat Winih ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah Sayidiman.
NOFIKA DIAN NUGROHO
Berita lainnya:
Jokowi Naik Kereta Diesel, Warga Ulujami Histeris
Ahok dan Masinis Pemberani Kereta Tragedi Bintaro
Hasil Lengkap Pertandingan Liga Champions
Kisah Penjaga Palang Kereta 1: Mual Lihat Mayat
Petugas KA Bintaro Korbankan Nyawa Demi Penumpang