TEMPO.CO, Kupang - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) akan menelusuri rekening gendut milik Aiptu Labora Sitorous di Papua. Kompolnas akan meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membongkar aliran dana anggota polisi itu. "Kami akan minta PPATK telusuri aliran dana ke rekening anggota polisi di Papua," kata anggota Kompolnas, Adrianus Meliala kepada wartawan ketika berkunjung ke Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, 15 Mei 2013.
Labora diduga memiliki memiliki rekening hingga Rp 1,5 triliun. Mencuat dugaan, uang simpanan itu terkait dengan keterlibatan dalam bisnis haram pengolahan kayu ilegal di Sorong, Papua Barat. Sumber Tempo mengatakan, Sitorus juga ikut "bermain" BBM ilegal. "Itu beritanya sudah di mana-mana, kemarin kayu yang ditangkap itu kan punya dia, begitu juga soal BBM," kata H, informan Tempo di Sorong. Kini, Kepolisian Daerah Papua sedang memeriksa Labora terkait sejumlah kasus ilegal di daerah itu.
Andrianus menyesalkan kasus rekening gendut anggota polisi tersebut, karena akan merusak citar kepolisian. "Jika benar, kasus ini akan memperburuk citra polisi," katanya. Permintaan kepada PPATK untuk mengusut aliran dana anggota polisi itu, katanya, disesuaikan dengan Memorandum of Understanding (MoU). "Sudah ada MoU dengan PPATK terkait pengusutan rekening gendut anggota polisi," katanya.
YOHANES SEO