TEMPO.CO, Banyumas - Kereta api kelas bisnis Fajar Utama jurusan Jakarta-Yogyakarta anjlok saat melintas di jembatan yang melintang di atas Kali Lorodan, Kabupaten Banyumas, Selasa, 2 April 2013. “Terasa getaran cukup keras. Setelah itu, kereta langsung berhenti tepat di atas jembatan,” kata Siti Widuri, 62 tahun, penumpang asal Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta, kepada Tempo. “Sungainya lebar di areal persawahan. Jembatannya cukup tinggi.”
Kereta ini anjlok di kilometer 334 antara Stasiun Patuguran dan Stasiun Karangsari di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen. Puluhan petugas langsung dikirim untuk mengevakuasi kereta itu. “Evakuasi agar kereta bisa secepatnya bisa berjalan kembali,” kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi V Purwokerto, Zakaria. Menurut dia, kecelakaan terjadi pada pukul 11.50 WIB.
Siti menjelaskan, kereta anjlok setelah sekitar 30 menit meninggalkan Stasiun Bumiayu, Kabupaten Brebes. Kereta ini berangkat dari Stasiun Senen Jakarta sekitar pukul 06.50. Kereta itu membawa delapan rangkaian gerbong dengan 300 penumpang. Tak ada korban jiwa. “Gerbong yang anjlok di atas Kali Lorodan adalah gerbong satu hingga empat,” kata kondektur Edi Priatna.
Edi mengatakan, sebelum anjlok kereta berjalan tersendat hingga berhenti. “Saat itu kereta berjalan pelan karena jembatannya menikung ke selatan,” kata Siti. Posisi lokomotif sudah melewati jembatan Kali Lorodan, sedangkan gerbong pertama hingga keempat masih di atas jembatan.
Menurut Siti, jembatan itu tak punya pagar pembatas sehingga penumpang harus antri turun lewat gerbong belakang. Setelah menunggu satu jam tanpa ada kepastian, sebagian penumpang meninggalkan lokasi naik ojek. “Saya masih bertahan menunggu di gerbong delapan,” ujar Siti. Hingga sekitar pukul 13.20 WIB, Siti mengaku belum memperoleh kabar rencana pemindahan penumpang ke kereta lain. “Bantuan dari stasiun terdekat juga belum tampak.”
Zakaria mengakui memang belum ada rencana mengalihkan penumpang ke kereta lain. “Daops V meminta maaf kepada seluruh penumpang,” kata dia. Biasanya kereta ini sampai di Yogyakarta pada pukul 15.00 WIB. Kecelakaan ini tak mengganggu perjalanan kereta api lain, karena jalur ini merupakan jalur ganda. Penyebab anjlok belum diketahui. “Masih dalam penyelidikan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi).”
DINDA LEO LISTY | ARIS ANDRIANTO
Berita Terpopuler:
Para Pengontrak Rusun Marunda Mulai Diusir Pemilik
'Postingan Idjon Djanbi Tak Bisa Dipertanggungjawabkan'
Misteri Selongsong Peluru di Cebongan
Soal Bendera Aceh, Ini Tanggapan SBY
Fakta-fakta Menarik Jelang Chelsea Vs MU
Pati, Kota Seribu Paranormal