TEMPO.CO, Malang-Pemerintah Kota Malang telah menghubungkan 57 Kelurahan secara online sejak tiga tahun lalu. Data kependudukan dan administrasi pun terhubung melalui dunia maya. Sehingga lebih praktis dan efisien. Lebar frekuensi atau bandwidth di seluruh Kelurahan ditingkatkan. "Tahun ini dianggarkan Rp 475 juta," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Malang, Tri Widyani, Jumat 22 Maret 2013.
Tri berpendapat bandwidth ditingkatkan untuk meningkatkan pelayanan. Sehingga akses internet dan transfer data lebih cepat. Bahkan, kapasitas data yang dikirim pun bisa lebih banyak. Akses layanan secara online, katanya, sangat dibutuhkan masyarakat. Sehingga memudahkan masyartakat untuk mengakses layanan administrasi di kelurahan.
Selain itu, juga memudahkan mengarsipkan data secara online. Tak hanya itu, Pemerintah Kota Malang juga menyediakan sistem aplikasi laporan berbasis teknologi informasi. Koneksi internet di seluruh kelurahan rata?rata kecepatan terendah 512 Kbps sampai 2 Mbps.
Sehingga, pelayanan administrasi kependudukan tak maksimal. Sehingga bandwidth pun ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan layanan data dan administrasi. Apalagi, proses lelang pun menggunakan layanan pengadaan secara elektronik. Seluruh Kelurahan telah terkoneksi dengan satuan kerja sekretariat Pemerintah Kota Malang. Termasuk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Selain itu, sejumlah fasilitas umum dan ruang publik disediakan layanan akses hot spot. Meliputi Alun-Alun Kota Malang, Balaikota Malang dan ruang publik lain. Sedangkan tahun ini, bakal dipasang hot spot di Taman Merjosari, Hutan Kota Malabar. Pemerintah menggendeng perusahaan swasta untuk mendanainya.
EKO WIDIANTO
Topik Terhangat: Krisis Bawang || Hercules Rozario || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Baca juga:
Jenderal Polisi Tajir, Hartanya Dinilai Tak Wajar
Mahfud MD: KPK Tak Perlu Izin Menyadap
Lima Kasak-kusuk Jelang KLB Demokrat
Soal Santet dan Zina, Komisi Hukum Kunjungi Eropa