TEMPO.CO, Jakarta - Sembilan dekan dan beberapa dosen Universitas Indonesia mengajukan mosi tidak percaya kepada Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri. Mereka meminta agar Menteri Pendidikan Kebudayaan Muhammad Nuh mengganti Gumilar dengan Pejabat Sementara Rektor sejak 1 Agustus.
Sembilan dekan tersebut berasal dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Komputer, dan Fakultas Psikologi.
Salah seorang pengajar Ilmu Komunikasi, Nina Mutmainnah Armando, mengatakan, mereka meminta Rektor UI digantikan oleh Wakil Rektor Bidang I Universitas Indonesia sebagai penanggung jawab Rektor Universitas Indonesia.
"Perlawanan kolektif ini menunjukkan secara jelas ketiadaan keabsahan kepemimpinan," kata Nina, seperti tercantum dalam mosi di situs www.pelitaui.com, Kamis, 2 Agustus 2012.
Mosi tidak percaya itu, menurut Nina, dipicu tindakan Gumilar yang memberhentikan tujuh dekan dan seorang Ketua Program Pascasarjana.
Mereka adalah Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (Bambang Wibawarta), Dekan fakultas Teknik (Bambang Sugiarto), Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (Bambang Wispriyono), Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (Adi Basukriadi), Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (Bambang Irawan), Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan (Dewi Irawaty), Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Bambang Shergi Laksmono), dan Ketua Program Pascasarjana (Chandra Wijaya).
Tindakan tersebut dianggap meresahkan dan mengganggu proses belajar-mengajar di Universitas Indonesia.
ANGGRITA DESYANI
Berita terpopuler lainnya:
Djoko Susilo Ada di Jakarta Drama 24 Jam Penggeledahan KPK di Korlantas
Kata Adjie Notonegoro Soal Foto Mesra dengan Mudji
BWF Diskualifikasi Delapan Atlet Badminton
Lika-liku Kasus Simulator SIM Versi Polisi (IV)
Perselingkuhan, Pejabat Semarang Pukul Wartawan
Jimly: Jangan Pilih Gubernur DKI karena Agama
Dituntut 20 Tahun, Supir Xenia Maut Menangis
Satu Jenderal Polisi Lagi Jadi Tersangka
Ganda Putri Bulutangkis Tuai Kontroversi