TEMPO.CO, Jakarta -- Sekretaris Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra) Indroyono Soesilo menyatakan Kemenkokesra tidak ikut campur tangan mengkoordinasikan evakuasi korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100. “Kami tidak tangani,” kata Indroyono saat dihubungi pada Minggu, 20 Mei 2012 siang.
Indroyono mengatakan evakuasi Sukhoi sepenuhnya berada di bawah koordinasi Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas). Kemenkokesra tidak ikut ambil bagian bahkan dalam alokasi anggaran sekalipun.
Sebelumnya, juru bicara Basarnas, Gagah Prakoso, mengungkapkan bahwa sebagian biaya evakuasi korban kecelakaan pesawat berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Seluruh biaya dikoordinasikan oleh Badan SAR. Hanya belum bisa diperkirakan total dana yang sudah dikeluarkan,” tuturnya.
Proses evakuasi Sukhoi sudah berlangsung sejak Rabu, 9 Mei 2012 lalu. Ribuan personel dikerahkan untuk mengangkat jenazah dan puing-puing pesawat yang terserak di Puncak Satu Gunung Salak, Bogor.
Sejak pesawat jatuh, Basarnas telah menurunkan sebelas helikopter kecil dan dua helikopter besar jenis Mi-17 dan Super Puma. Helikopter besar diperkirakan membutuhkan 900 liter avtur per jam, sedangkan helikopter kecil memerlukan 200-300 liter avtur per jam.
ANANDA BADUDU