TEMPO Interaktif, Jakarta- Tim Satuan Komando Pasukan Katak (Satkospaska) TNI Angkatan Laut membantu pencarian korban hilang di Jembatan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Sampai saat ini sudah 19 jenazah ditemukan.
“Tim Kopaska berhasil menemukan jasad setelah observasi pada kedalaman sekitar 36 sampai dengan 50 meter di tengah sungai dan tepian sungai,” kata Kepala Sub Dinas Penerangan Umum TNI AL, Kolonel Laut (P) Rony E. Turangan, dalam rilis yang diterima Tempo, Kamis, 1 Desember 2011.
Menurut Ketua Tim Pasukan Katak Lettu Laut (P) Irawan, mayat yang ditemukan itu diduga penumpang bus yang jatuh ke sungai saat jembatan rubuh. Kendala dalam pencarian korban, Irawan menjelaskan, adalah arus sungai yang kuat. “Mencapai sekitar kecepatan 1,5 sampai dengan 2 knot serta kondisi air yang keruh," kata Irawan.
Tim yang terdiri dari 10 personel pasukan katak ini tiba di lokasi pada hari Minggu, sehari setelah jembatan rubuh. Sejak Senin lalu, tim bergantian mencari korban dengan melakukan penyelaman bersama tim SAR dari instansi lain, seperti dari Brimob, Basarnas, Linmas, dan Polisi Air.
Komandan Satkopaska Koarmabar Kolonel Laut (P) Eko Ribut Suyatno menjelaskan, Tim Pasukan Katak berangkat ke Kutai sebagai tindak lanjut dari koordinasi dengan Badan SAR Nasional dan Pemerintah Daerah Kutai Kartanegara. “Tim membawa perlengkapan selam lengkap untuk membantu pencarian korban dengan tetap harus mengutamakan keselamatan personel dan material,” kata Eko.
FANNY FEBIANA