Luthfi Anshari, Project Development Specialist USAID mengatakan, program ini akan fokus pada tiga hal yaitu Pendidikan, Kesehatan dan sektor UKM. "Selain Jawa Timur, program ini juga kita lakukan di Aceh, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan. Total di empat provinsi ada 20 kota/kabupaten yang akan kita pilih,” kata Luthfi ketika memberikan sosialisasi program ini, Rabu (26/1).
Sesuai dengan namanya, program ini akan dilakukan untuk mengukur kinerja pemerintah daerah khususnya dalam aspek pelayanan publik. Sektor pendidikan misalnya, akan diberikan beberapa menu program di antaranya untuk distribusi guru ke daerah pedalaman. Begitu juga kesehatan dengan bantuan distribusi dokter dan sektor UKM pada proses perizinan.
Program kinerja ini akan dilakukan selama 53 bulan atau sekitar lima tahun. Bagi kota/kabupaten yang terpilih, USAID akan membangun sebuah kantor perwakilan untuk menempatkan satu tenaga ahli yang mengawasi jalannya program.
Sunardi, Regional Project mengatakan, bagi kota/kabupaten yang berminat akan program ini, diharapkan segera mengirimkan tawaran kerja sama kepada USAID. "Proposalnya berupa tawaran menu yang diinginkan daerah (setempat)," kata Sunardi.
Meski hanya untuk lima kota/kabupaten, namun program ini akan selalu dievaluasi dan hasilnya bisa digunakan percontohan untuk kota/kabupaten lainnya.
Asisten Kesra Pemerintah Provinsi Jawa Timur Edi Purwinarto menyambut baik tawaran program dari USAID ini. "Bagi daerah yang mendapatkan bantuan, saya minta bisa memanfaatkan seoptimal mungkin," kata Edi.
Edi berharap, program ini mampu meningkatkan kinerja pelayanan wajib di Jawa Timur khususnya di bidang kesehatan, pendidikan dan meningkatkan iklim usaha kecil mikro.
Fatkhurrohman Taufiq