"Dugaannya H1N1 (flu babi)," kata juru bicara tim infeksi khusus dokter Primal Sudjana di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Rabu (19/8).
Pasien dari Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, itu masuk rumah sakit pukul 11.45 WIB kemarin. Puskesmas setempat merujuknya dengan keterangan pneumonia atau radang paru-paru. Ketika datang, kondisi tukang jahit tersebut sudah berat. "Sesak nafas berat, gangguan sirkulasi darah, gelisah," ujar dia.
Selain memasangi ventilator atau alat bantu pernafasan, tim dokter mencoba mengatasi masalah gangguan sirkulasi, memberikan nutrisi, dan obat antibiotik. Namun nyawanya tak tertolong. "Pukul 20.45 (kemarin) dinyatakan meninggal," kata Primal. Setelah dimandikan di kamar mayat, jenasah U langsung dibawa pulang keluarganya.
Dari keterangan keluarga, kata dia, U sejak tiga hari sebelumnya sakit flu dengan gejala batuk dan pilek. Selama di rumah, U, juga dilaporkan tak ada kontak dengan unggas, terkait dugaan terkena flu burung. "Tapi katanya ada teman pengajiannya yang batuk pilek," ujar dokter penyakit dalam itu. Tim dokter sudah meminta petugas puskesmas setempat untuk memantau kondisi keluarga pasien dan tetangganya.
U adalah pasien terduga flu babi kedua yang meninggal di Rumah Sakit Hasan Sadikin. Sebelumnya, bocah lelaki berinisial S, 4 tahun, meninggal ketika berstatus sebagai terduga flu babi pada Senin (10/8) lalu. Sampai hari ini, penyebab kematiannya belum jelas. "Kami belum terima hasilnya dari Depkes dan Dinkes Jabar," kata Primal.
ANWAR SISWADI