TEMPO Interaktif, Jayapura - Komando Militer XVII Cendrawasih, Papua, belum medapatkan permintaan bantuan pasukan dari Kepolisian Daerah Papua.
Sejak peristiwa penembakan karyawan PT Freeport yang menewaskan satuan pengamanan dan warga negara Australia Sabtu-Minggu lalu, Kodam XVII Cenderawasih belum menerima permintaan resmi dari pihak kepolisian daerah Papua soal bantuan pengungkapan dan pengejaran pelaku.
Hal itu dikatakan oleh Panglima Kodam XVII Cendrawasih Mayor Jenderal Azmin Yusri Nasution , Senin (13/7), melalui telepon dari Australia kepada Tempo.
“Tapi jika diminta, kami pasti siap. Kami juga tak punya kesatuan bernama Batalion 757 di wilayah Timika dan di seluruh Papua, yang ada itu hanya 751 dan seterusnya,” katanya.
Sebenarnya, kata Nasution, pengamanan PT. Freeport dilakukan oleh Satuan Tugas Amole yang di dalamnya juga ada personil TNI. Tapi Satgas Amole ini dibawah koordinasi Kapolda Papua atau dikendalikan pihak kepolisian.
Jumlah personil TNI yang tergabung dalam Satgas Amole ada sekitar 112 anggota, di antaranya dari pasukan Marinir, Paskhas AU, dan satu pleton pasukan organik dari Kodam setempat. Pasukan TNI melakukan pengamanan di ring luar, tak seperti polisi yang ada di ring dalam.
CUNDING LEVI