Manggabarani menjelaskan, artinya kebutuhan gula dalam negeri akan mengandalkan produksi dalam negeri. Tahun ini kebutuhan gula antara 2,7 juta ton. Menurut Manggabarani, kebutuhan ini bisa dipenuhi dari pabrikan dalam negeri.
"Ada 1,4 juta ton stok gula dari Desember sehingga cukup memenuhi kebutuhan sampai musim giling berikutnya," jelas Manggabarani.
Manggabarani menuturkan, konsumsi gula per bulannya 200-300 ribu ton. Pada Lebaran, konsumsi gula bisa melonjak hingga 400 ribu ton. "Mei sudah masuk musim giling, jadi tidak mungkin impor," tuturnya.
Adapun produksi gula nasional pada 2008 sekitar 2,3 juta ton. Tahun ini, produksi gula nasional direncanakan bertambah 600 ribu ton melalui program restrukturisasi mesin pabrik sehingga bisa meningkat menjadi 2,9 juta ton. "Jadi kebutuhan bisa dipenuhi dari dalam negeri," ujarnya.
Departemen Perindustrian mengalokasikan anggaran sebesar Rp 50 miliar tahun ini untuk implementasi program restrukturisasi mesin pabrik gula.
Program ini diatur melalui Peraturan Menteri Perindustrian nomor 91/M-IND/PER/3/2009 tentang program restrukturisasi mesin pabrik gula. Dana tersebut digunakan dalam bentuk bantuan keringanan pembiayaan pembelian mesin pabrik gula sebesar 10 persen atas pembelian mesin dalam negeri.
Dirjen Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Anshari Bukhari mengatakan pemberian keringanan pembiayaan pembelian mesin pabrik gula buatan dalam negeri merupakan bagian dari usaha pemerintah untuk mendorong peningkatan produksi dalam negeri.
Industri mesin dalam negeri telah mampu memproduksi gilingan, pemurnian, penguapan, pemasakan, puteran, peralatan kelistrikan, konveyir, boiler, turbin, dan peralatan kontrol. "Dengan nilai tingkat komponen dalam negeri rata-rata 40 persen," kata Anshari.
Peserta program ini antara lain, PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XIV, PT RNI I, PT RNI II dan PT Madu Baru.
Pada saat ini terdapat 58 pabrik gula di seluruh Indonesia dengan kapasitas rata-rata kurang dari 3.000 ton tebu per hari. Populasi mesin pabrik gula rata-rata usianya lebih dari 20 tahun dengan rata-rata randemen gula kurang dari 7 persen.
NIEKE INDRIETTA