Pernyataan Mahfud itu berkait posisi Marzuki sebagai Ketua DPP Golkar ini, yang nota bene dianggap sebagai 'musuh politik' Presiden. Mahfud tidak membantah ada unsur politik dalam pengangkatan itu. "Politik dalam artian policy, ya jelas. Presiden punya policy bahwa posisi Sekretaris Kabinet tidak boleh kosong," kata Mahfud menghindar. Mengenai penunjukan Erman Rajagukguk sebagai pelaksana tugas-tugas Sekretaris Kabinet dua hari sebelumnya, kata Mahfud, itu adalah hal yang lumrah. "PLT (Pelaksana tugas) itu kan sifatnya sementara," kata dia.
Penunjukan Marzuki ini, kata Mahfud, akan memberikan berbagai tafsiran kepada masing-masing orang. Ia mengingatkan agar setiap langkah dan ucapan Presiden jangan dipahami hanya dari luar. Seringkali itu dilakukan Presiden untuk mengalihkan perhatian publik.
Ditanya tentang maksud Presiden mengatakan sudah ditutupnya semua pintu kompromi, Mahfud mengatakan hal tersebut hanya manuver politik Presiden agar masyarakat tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. "Ada sesuatu yang sedang terjadi dibawah kesadaran Anda," katanya kepada wartawan. (Dian Novita)