INFO NASIONAL - Meikarta yang berlokasi di timur Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, memang digadang-gadang sebagai "Jakarta Baru". Julukan itu tak berlebihan karena dari awal Meikarta dikembangkan dengan inovasi, dan terobosan baru.
Sebagai kota baru, Meikarta dilengkapi berbagai infrastruktur dan fasilitas umum yang nantinya digunakan oleh penghuni. Ada beberapa hal yang membuat Meikarta berbeda dengan kota baru lainnya.Meikarta dirancang oleh konsultan arsitektur dan desain internasional DP Architects yang berbasis di Singapura. Dalam rancangannya pembangunan infrastruktur transportasi di Meikarta didesain dengan '4 layers of coherent internal road network'. Jalur jalannya dibuat bertingkat sehingga kendaraan bisa bebas bergerak ke arah yang dituju tanpa harus terhalang kemacetan.
Selain itu, Meikarta mengembangkan penataan kota dengan sistem grid sehingga lajur jalan yang dibuat pun lebar. Jalan-jalan di Meikarta akan memiliki 6 lajur (30 meter), 8 lajur (48 meter), dan 10 lajur (60 meter). Konsep ini mengingatkan konsep kota New York yang mengenal avenue sebagai ikon jalan yang sangat nyaman bagi pengguna jalan maupun penghuni kota. Dengan lajur jalan seperti ini akan memudahkan pergerakan kendaraan saat berpapasan atau ketika berputar.
Lebar jalan sebuah kota dengan aturan yang dibuat sedemikian rupa, akan menjadikan penghuni yang tinggal menjadi mudah melakukan pergerakan. Kelancaran ini tentunya juga berpengaruh pada pergerakan ekonomi. Fasilitas lain yang membedakan Meikarta dengan kawasan hunian lain adalah akan dibangunnya perpustakaan umum. Ini adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi buku dalam bentuk fisik maupun format digital dan bisa diakses dengan komputer. Perpustakaan umum tentu dibuat mengikuti perkembangan jaman sehingga mengedepankan konsep perpustakaan digital. Tetapi tetap tidak meniadakan layanan fisik maupun ketersediaan ruang baca nan nyaman sekelas yang ditawarkan kota-kota kelas dunia.
Pembangunan perpustakaan menjadi diferensiasi Lippo Group karena melihat bahwa indikator masyarakat sehat adalah bagaimana budaya literasi dapat terbangun di masyarakat tersebut. Perpustakaan itu juga akan menyimpan sejarah Meikarta sebagai kota baru, karena banyak hal menarik yang dapat dipelajari di masa depan.
Last but not least adalah konsep taman luas di Meikarta. Saat ini taman berukuran 100 hektar dan di dalamnya ada danau buatan seluas 25 hektar menunjukkan kejelian Lippo Group membangun kawasan hijau yang berkelanjutan. Dengan berbagai fasilitas seperti koleksi tanaman, kebun binatang mini, jogging track, hingga wahana wisata di danau akan membuat Meikarta berbeda dari kawasan hunian lainnya.
Lippo sebagai pihak pengembang kota baru Meikarta tidak sekadar meniru nama Central Park yang ada di New York. Tapi konsep besar dan fungsi taman tersebut juga telah dipikirkan masak-masak dari sekarang. Bahkan bila calon penghuni apartemen Meikarta datang ke Cikarang, maka sudah bisa menikmati Central Park tersebut.(*)