TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Yusril Ihza Mahendra, memprotes pemutaran video HTI saat sidang uji materi Perpu Ormas karena tidak fair. "Video yang menyudutkan HTI seperti itu saya kira cara yang sangat tidak fair dan tidak pantas dilakukan pemerintah," kata Yusril di Mahkamah Konstitusi, Rabu, 30 Agustus 2017.
Yusril juga mempertanyakan dalam pemutaran video tersebut apakah merupakan suatu propaganda pemerintah terhadap HTI. "Apakah itu berisi propaganda pemerintah yang tidak suka kepada HTI," ujarnya dengan mimik serius.
Baca:
Tjahjo Kumolo Putar Video HTI di Sidan Uji Materi Perpu Ormas
Soal Perpu Ormas, Jokowi: Wajah Begini Kok Dibilang Diktator?
Selain itu, menurut Yusril, pemutaran video yang dilakukan pemerintah dalam sidang uji materi tersebut merupakan hal yang memalukan. "Suatu langkah yang memalukan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi," ucapnya.
Namun Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menimpali bahwa video tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam uji materi. "Video dan apa yang saya bacakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan," tutur Tjahjo.
Simak juga: Perpu Ormas Akan Segera Dibahas di DPR
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menambahkan, video itu hanya merupakan bagian yang tidak ada tujuan lain. "Ya, tidak ada tujuan lain," katanya.
Tjahjo Kumolo memutar sebuah video berdurasi dua menit dalam sidang uji materi Perpu Ormas. Dalam video itu terlihat seorang penceramah mengajak para hadirin menegakkan hukum syariat Islam. Selain itu, sang penceramah mengajak umat meninggalkan sekat-sekat nasionalisme.
Ceramah itu direkam saat HTI menggelar Muktamar Khilafah di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Juni 2013. Ribuan anggota HTI dari berbagai daerah meramaikan acara tersebut.
SYAFIUL HADI | ADITYA BUDIMAN