TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso mengeluarkan keputusan untuk merekrut anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) guna memerangi narkoba. Buwas—panggilan Budi Waseso—merasa perekrutan TNI merupakan suatu inovasi baru dalam membangun kekuatan dan sinergi besar sebagai upaya memerangi narkoba di Indonesia.
"Kekuatan harus kita bangun, sinergi itu penting. Tanpa sinergi, keberhasilan apa pun tidak akan bisa," ujarnya saat ditemui Tempo setelah melantik dan mengambil sumpah jabatan pejabat baru di kantor BNN, Jakarta, Selasa 29 Agustus 2017.
Baca: Buwas Ungkap Teknologi untuk Berantas Narkoba Kurang Mumpuni
Dari 14 orang yang dilantik, dua di antaranya merupakan anggota TNI, yaitu Letnan Kolonel Laut Agus Musrichin, yang ditetapkan menjadi Kepala BNN Kabupaten Malang dan Letnan Kolonel Ivan Eka Satya sebagai Kepala BNN Kota Cimahi.
Menurut Buwas, terobosan ini adalah awal dari payung hukum TNI dalam penanganan narkotik, yang sebelumnya tidak pernah ada. Tidak tertutup kemungkinan, kata dia, posisi Kepala BNN tingkat kabupaten lain ataupun provinsi juga akan diisi anggota TNI.
"Setelah menjadi bagian dari BNN, yang dibutuhkan selanjutnya adalah peran TNI dalam memerangi narkoba," ucapnya.
Baca: Hindari Hukuman Berat, Ini Modus yang Dipakai Pengedar Narkoba
Perekrutan anggota TNI ini menunjukkan posisi BNN tidak hanya diisi satu institusi, tapi juga dari berbagai institusi pemerintah dan aparatur negara yang memiliki peran dalam pemberantasan narkoba.
Namun begitu, dia menuturkan tidak akan mengikuti cara Presiden Filipina Rodrigo Duterte, yang memerangi narkoba secara sadis di negaranya.
"Kita negara hukum punya kedaulatan hukum yang harus dijunjung tinggi dan lakukan. Kita harus pertahankan itu," ujar Budi Waseso.
ADAM PRIREZA